Respons Kemenkes soal Viral Suntikan Kosong Vaksinasi Anak di Medan
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan buka suara soal vaksinasi Covid-19 yang diduga menggunakan alat suntik kosong di Sekolah Dasar (SD) Wahidin, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara. Kasus tersebut tengah diselidiki Polres Pelabuhan Belawan.
"Kejadiannya masih ditangani pihak terkait ya," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi saat dihubungi merdeka.com, Jumat (21/).
Nadia mengaku belum bersedia memberikan penjelasan lebih jauh soal vaksinasi itu. Dia meminta untuk menunggu hasil penyelidikan kepolisian.
"Kita tunggu hasilnya," ujar dia.
Sebuah video yang menunjukkan seorang vaksinator diduga menyuntikkan vaksin Covid-19 kosong terhadap pelajar SD Wahidin, viral di media sosial. Kejadian ini berada di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan.
"Jadi setelah kami selidiki ternyata video itu berada di SD Wahidin. Pada saat melaksanakan vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun," kata Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Faisal Rahmat, Jumat (21/1).
Faisal belum bisa memastikan vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke seorang pelajar SD itu kosong atau tidak. Faisal juga belum memerinci waktu video itu direkam.
"Ini kami sedang melakukan pemeriksaan. Jadi pada kasusnya itu sudah menjalani pemeriksaan. Nanti hasilnya kami beritahu," jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Taufik, mengatakan vaksinasi yang viral karena diduga menyuntikkan vaksin Covid-19 kosong itu bukan program dari Pemerintah Kota Medan. Namun, kegiatan vaksinasi berserta tenaga kesehatan, dan vaksinator yang disediakan itu merupakan program dari Polsek Medan Labuhan.
"Iya soal vaksinasi yang diduga kosong itu terjadi di SD Wahidin yang dilaksanakan Polsek Medan Labuhan di bawah Polres Belawan. Kabarnya sekarang sedang mereka telusuri dan penyelidikan," kata Taufiq.
"Tenaga kesehatan mereka sendiri yang undang. Saya cek bukan dari Puskesmas kami atau fasilitas kesehatan punya pemerintah," Taufiq menambahkan.
Saat ini Dinas Kesehatan Kota Medan telah berkoordinasi dengan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, terkait viralnya video tersebut.
"Memang ini jadi atensi tinggi wali kota agar benar-benar diusut. Sebab wali kota sangat mengkhawatirkan warganya," ucap Taufiq.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral pelajar ini kejar mobil yang ditabraknya untuk minta maaf. Momen saat keduanya bertemu curi perhatian.
Baca SelengkapnyaPenyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tanpa pikir panjang, wanita ini pun langsung ikut terjun ke kolam ikan untuk menyelamatkan anaknya.
Baca SelengkapnyaPada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaAnak keduanya bernama Ladz'an diketahui mengidap sindrom langka yakni Sindrom Williams.
Baca SelengkapnyaPetugas Damkar akhirnya berhasil melepas kaleng tersebut dalam waktu 5 menit. Aksi tersebut disambut histeris orang tua bocah itu.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaGejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca Selengkapnya