Rektor Unhan: Masyarakat perlu terlibat pertahanan negara
Merdeka.com - Rektor Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) Laksamana Madya Desi Albert Mamahit mengungkapkan, kerja sama Unhan dengan Perusahaan Pertahanan dan Keamanan Swedia (SAAB) adalah dalam rangka memajukan dan meningkatkan sistem teknologi pertahanan Indonesia. Diharapkan dengan adanya kerja sama ini, baik sipil dan militer mengambil peran dalam sistem pertahanan di Indonesia.
"Presentase jumlah mahasiswa Unhan adalah 35 persen militer, 20 persen PNS, sisanya sipil. Unhan bukan hanya mendidik militer, tapi juga memberikan gambaran pada masyarakat bahwa mereka perlu terlibat pada bidang pertahanan," kata Desi di Gedung Kemenhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (29/6).
"BUMN yang menggeluti bidang alutsista banyak dari sipil. Kami berharap keluaran Unhan dapat masuk ke industri pertahanan," imbuh dia.
Lanjut dia, kerja sama dengan SAAB bukan dalam rangka untuk mengadakan alutsista, melainkan kerja sama dalam rangka mempelajari sistem teknologi yang bisa dikembangkan oleh Indonesia. Pasalnya, kata dia, sebagai perusahaan pertahanan, SAAB sendiri sudah dikenal dunia.
"Kerja sama ini murni riset dan teknologi bukan pengadaan alutsista. Mereka tahu apa kebutuhan Indonesia. Kita saling belajar. Dengan ini kita bisa beri masukan ke Kemenhan. Konsepnya kan triple helix di mana Kemenhan kebijakan, Unhan kembangkan pikiran, BUMN untuk adakan barangnya," ujarnya.
"Misalnya kita konsultasi dengan AL, AU dan AD apa kebutuhan mereka. Kita sesuaikan dengan kemampuan SAAB. Kita bisa kirim ahli kita untuk belajar karena mereka sudah punya alat dengan harapan kita bisa buat alat yang sama ke depannya," papar dia.
SAAB adalah sebuah perusahaan Swedia yang memproduksi alutsista dan sistem pertahanan. Sejak berdiri tahun 1937, perusahaan ini telah berkembang dan menjalin kerja sama dengan universitas pertahanan di luar negeri.
Menurut Head of SAAB Indonesia Peter Carlqvist, kerja sama ini secara tidak langsung mendukung ekonomi Indonesia yaitu untuk menyerap lapangan pekerjaan. Konsep triple helix adalah bagaimana mendayagunakan ketiga fungsi yakni sipil, pemerintah dan BUMN.
"Triple helix memberikan banyak manfaat bagi masa depan masyarakat, tidak hanya industri pertahanan. Kami melihat peluang keuntungan. Kami juga ingin membagi nilai dan solusi. Melihat implementasi bagaimana mengembangkan usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan," tandas Pieter dalam kesempatan yang sama.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rektor Universitas Pancasila Mangkir Hari Ini, Pemeriksaan Dijadwalkan Ulang 29 Februari
ETH meminta penundaan pemeriksaan hingga Kamis, 29 Februari
Baca SelengkapnyaSivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin Janjikan Pesantren Hingga Sekolah Bebas PBB
Pemerintah diminta menjadikan guru ngaji sebagai prioritas negara.
Baca SelengkapnyaKonjen RI Bersama Direktur UT Medan Buka Orientasi Maba Universitas Terbuka di Penang
Sekitar 120 mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan ini di Auditorium Komjen, Penang, Malaysia.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen
Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan
Jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Mahasiswa UP soal Rektor ETH Usai Heboh Kasus Dugaan Pelecehan
Kendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.
Baca SelengkapnyaUnjuk Rasa Mahasiswa UP Tuntut Rektor yang Diduga Pelaku Pelecehan Dipecat Berlangsung Ricuh
Mahasiswa mengaku tak puas dengan putusan tersebut, yang hanya menonaktifkan ETH. Mereka menginginkan ETH dipecat tak hormat.
Baca Selengkapnya