Ratusan warga NTB gelar aksi minta Steven diproses hukum
Merdeka.com - Ratusan warga Nusa Tenggara Barat menggelar aksi damai di Mataram. Mereka menuntut penegak hukum memproses orang bernama Steven Hadisurya Yulistyo yang menghina Gubernur NTB Muhammad Zainul Madji dengan kata-kata SARA di Bandara Changi, Singapura.
Warga yang berasal dari berbagai macam organisasi masyarakat (ormas) di NTB, menggelar aksinya pada Senin (17/4), pukul 10.00 WITA. Mereka berjalan kaki dari halaman parkir Masjid Islamic Centre melewati Jalan Langko, Mataram, hingga berujung di depan Mapolda NTB. Demikian dikutip dari Antara.
Dalam aksi tersebut, sejumlah perwakilan dari berbagai ormas Islam besar di NTB menyampaikan aspirasinya. Salah satunya, disampaikan oleh Sekjen Pengurus Besar Nahdlathul Wathan (PBNW) Tuan Guru Hasanain.
Hasanain menyampaikan harapan Gubernur NTB Zainul Majdi yang diterimanya dalam bentuk pesan singkat.
"Saya berharap kepada semua pihak agar menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini," kata Hasanain, membacakan pesan singkat Gubernur NTB itu.
Sementara itu, Majelis Adat Sasak yang diwakilkan dalam orasinya, juga menyampaikan pernyataan sikap yang menilai tutur kata Steven, tidak hanya menyinggung orang nomor satu yang duduk di kursi pemerintahan NTB. Namun juga dinilai sebagai perbuatan yang telah menciderai rasa kesatuan dan persatuan bangsa.
Untuk itu, Majelis Adat Sasak beserta seluruh peserta aksi, meminta pihak aparat penegak hukum agar segera memproses Steven sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Karena jika persoalan ini tidak segera ditindaklanjuti, maka dikhawatirkan akan menjadi preseden buruk bagi kelangsungan pembangunan sosial dan demokrasi di Indonesia.
Terkait dengan aspirasi tersebut, sejumlah perwakilan massa aksi telah menyampaikannya dalam bentuk laporan kepada Kapolda NTB Brigjen Pol Firli.
Dalam kesempatannya, Firli yang langsung mendatangi dan membaur dengan massa aksi, menyampaikan komitmennya untuk segera menindaklanjuti laporan ini hingga ke Mabes Polri.
"Laporannya sudah kami terima dan akan kami tindaklanjuti. Kami akan kawal, kami akan proses sesuai dengan aturan perundang-undangan," kata Firli.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca SelengkapnyaSejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaSederet tugas dan wewenang AHY sebagai Menteri ATR/BPN usai dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (21/2).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Baca SelengkapnyaSimak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaBeras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Cak Imin: Memalukan Tak Punya Etika
Baca SelengkapnyaPegawai Negeri Langgar Netralitas Pemilu, Menpan RB Azwar Anas Minta KASN Bertindak
Baca SelengkapnyaDiduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca Selengkapnya