Ratusan Santri Terpapar Covid-19, Pesantren di Tasikmalaya Ditutup
Merdeka.com - Jumlah pasien baru Covid-19 dari klaster pesantren di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat melonjak. Ratusan santri dari pondok Pesantren Benda, Kota Tasikmalaya, terpapar Covid-19. Kondisi ini menempatkan pesantren itu sebagai penyumbang terbanyak kasus Covid-19 di kota tersebut.
Plt Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf mengatakan, penemuan kasus positif di klaster pesantren mengagetkan semua pihak, terlebih di tengah upaya serius pemerintah memutus rantai penyebaran Covid-19.
"Pemerintah mengambil langkah tegas, mulai hari kita berlakukan PPKM atau karantina mikro di area lingkungan Ponpes," ujar dia. Dikutip dari Liputan6.com, Kamis (18/2).
Untuk menghindari penyebaran yang lebih meluas, ratusan santri tersebut akhirnya dievakuasi ke beberapa tempat mulai RSUD dr Soekardjo, RS Dewi Sartika, Hotel Crown, termasuk melakukan isolasi mandiri.
"Saya minta tim gugus tugas penanganan Covid-19 tingkatan sosialisasi 3M kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya di lingkungan pondok pesantren," ujarnya.
Selain itu, untuk mensterilkan kondisi, Yusuf menginstruksikan agar pesantren Persatuan Islam (Persis) Benda Kota Tasik itu melakukan isolasi mandiri.
"Kita jaga ketat, tidak ada yang keluar dan masuk ke pesantren selama 14 hari ke depan," dia menegaskan.
Saat ini petugas Dinkes Kota Tasik telah melakukan tracking ke sejumlah santri, ustaz, termasuk santri yang tidak terpapar penyebaran Covid-19.
"Tracking ini akan terus dilakukan, diusahakan seluruh santri dan ustaznya segera di-swab agar penularan Covid-19 ini segera diputus," dia menambahkan.
Yusuf berharap, setelah pelaksanaan isolasi mandiri melalui karantina mikro itu usai, kondisi para santri, ustaz, dan pihak lain di wilayah pesantren Benda kembali pulih.
"Selama lockdown berlangsung seluruh kebutuhan pesantren Persis 76 Benda ditanggung Pemerintah Kota Tasikmalaya," dia menandaskan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Santri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri
Pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca SelengkapnyaKasus Santri Meninggal Tak Wajar di Jambi , Polisi Dalami Dugaan Pemalsuan Surat Kesehatan
Polda Jambi masih berupaya mengungkap kematian tidak wajar santri berinisial AH di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.
Baca SelengkapnyaDalih Sengatan Listrik di Pondok Pesantren
Penganiayaan yang menyebabkan santri meninggal dunia kembali berulang. Kali ini dipicu uang Rp10.000 dan pihak pesantren terkesan menutupinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPemudik Balik ke Jakarta, Surabaya dan Bandung Masih Padati Enam Stasiun Daop 4, Tertinggi Stasiun Tawang
Jumlah penumpang di Stasiun Tawang rata-rata 8.139 penumpang per hari.
Baca SelengkapnyaTOP NEWS: Fakta Santri Tewas di Kediri, Hotman Paris Turun Tangan | Jokowi Wanti Wanti Semua Menteri
Santri Pondok pesantren di Dusun Mayan, Desa Kranding, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menjadi korban dugaan penganiayaan hingga tewas.
Baca SelengkapnyaSantri Banyuwangi Tewas Dianiaya, Polisi Periksa Pihak Pengurus dan Pengasuh Pondok Kediri
Sedangkan, keempat pelaku masih masih ditahan di Mapolres Kediri Kota.
Baca SelengkapnyaPesantren di Kediri Tempat Santri Banyuwangi Tewas Dianiaya Belum Miliki Izin Pesantren
Kanwil Kemenag Jawa Timur tidak bisa melakukan tindakan secara administrasi dan menyerahkan ke polisi.
Baca Selengkapnya