Ratusan kera di Merapi mulai serang lahan pertanian
Merdeka.com - Ratusan kera ekor panjang di lereng Merapi mulai menyerang lahan pertanian dekat permukiman warga di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, selama musim kemarau.
Rebi (30) warga Dukuh Sepi, Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Boyolali, Minggu, mengatakan kawanan kera tersebut merusak lahan pertanian milik para petani di Dukuh Sepi, seperti jagung, wortel, tomat, dan sayuran lainnya.
Menurut dia, kawanan kera tersebut turun dari kawasan hutan Merapi menuju ke ladang pertanian dari pagi hingga siang hari, sehingga para petani terpaksa harus menunggu tanaman. Mereka pun berupaya menghalaunya.
Peristiwa tersebut, kata dia, sudah berjalan sejak memasuki musim kemarau bulan ini. Kera kemungkinan menyerang ke ladang milik petani karena stok makanan di hutan lindung menipis.
"Kera itu turun ke ladang kemungkinan kawasan hutan di lereng Merapi, bahan makanan sudah menipis," kata Rebi seperti dikutip Antara, Minggu (5/8).
Namun, kata dia, turunnya kawanan kera tidak separah sebelumnya yang sampai menghabiskan lahan pertanian milik petani.
Hal serupa juga dialami warga di Desa Samiran, Selo, yakni kawanan kera selama musim kering ini, sudah mulai turun dari kawasan hutan ke ladang pertanian.
Menurut Rukmini (40), warga Samiran, Selo, dirinya terpaksa mengusir kawanan kera dengan alat gagang sapu karena menyerang tanaman sayuran wortel yang berusia dua bulan.
Kera tersebut datang dari tebing jurang kawasan Merapi, kemudian masuk ke ladang sayuran, seperti kentang, wortel, kubis, tomat, dan loncang menjadi sasaran makanannya.
Menurut Kepala Desa Jrakah Tumar, pihaknya sudah menerima laporan warganya bahwa kawanan kera sudah mulai turun ke kawasan permukiman.
Dengan demikian, kata dia, warga yang memiliki lahan pertanian siap panen harus rajin menunggu di ladang agar tidak diserang kawanan kera itu.
"Turunnya kera ke pemukiman belum sampai meresahkan warganya. Namun, warga tetap diminta waspada agar tanamannya tidak diserang kera," katanya.
Menurut dia, jumlah warga di Dukuh Sepi ada sekitar 271 keluarga dengan lahan pertanian yang ditanami sayuran luasnya sekitar 150 hektare lebih.
"Warga mengantisipasi adanya serangan kera. Untuk sementara, caranya dengan menjaga ladang dan menghalaunya jika mendekat," katanya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit
Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu
Pada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran Siang Ini
Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gunung Merapi Semburkan 2 Kali Awan Panas Guguran Sejauh 2,4 Km Malam Ini
Dua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca SelengkapnyaMelihat Keindahan Kampung Stabelan di Boyolali, Jaraknya Hanya 3 Km dari Puncak Gunung Merapi
Di luar ancaman yang begitu nyata dari letusan Gunung Merapi, kampung ini memiliki keindahan alam yang memukau.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Alami 71 Gempa Guguran, Ini Pemicunya
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada
Gunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaMarapi Erupsi Tengah Malam Seburkan Abu 1.500 Meter, Terdengar Gemuruh Disertai Lava Pijar
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi Erupsi 4 Kali Hari Ini, Teranyar Semburkan Abu Setinggi 400 Meter
Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.05 WIB dengan tinggi kolom abu tidak teramati.
Baca Selengkapnya