Ragukan kesaksian barista Olivier, pengacara minta Jessica bebas
Merdeka.com - Peracik kopi Kafe Olivier, Rangga Dwi Saputra memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Di hadapan hakim, Rangga mengungkap cara pembuatan kopi Vietnam.
Namun, Rangga rupanya memberikan keterangan yang membingungkan hakim, jaksa dan kuasa hukum terdakwa Jessica Kumala Wongso. Ketika itu, Rangga mengaku lupa atau tidak tahu saat ditanya membuang sisa air yang dituangkan ke dalam gelas Mirna.
"Nah ternyata terbukti di persidangan tadi sisa air teko itu harusnya ada. Jadi mestinya harus dicek airnya itu diperiksa ada sianida atau tidak. Kemudian ada sisa dari kopi yang digiling. Kalau itu ada baru kita bisa pasti sianida itu bukan dari Jess, bisa saja dari kopi itu atau air itu. Jadi kalau ini enggak diperiksa, berarti pemeriksaan ini enggak fair dong," keluh kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan saat istirahat sidang, Kamis (21/7).
Tak hanya itu, pemaparan Rangga soal SOP pembuatan kopi Vietnam juga dianggap berbeda dengan keterangan dari beberapa saksi lainnya. Dalam sidang tersebut, Rangga menyebut berdasarkan SOP, cara membuat kopi Vietnam harus mendahulukan es batu baru kemudian dimasukkan susu.
"Dia makanya hakim menanyakan tapi ternyata saya bolak balik nanya di berita acara, kemudian dia bilang fleksibel tapi kemudian dia bilang harus es duluan. Ini tidak masuk akal," ujar Otto.
Tak hanya itu, Otto juga mengungkapkan perbedaan barang bukti yang ditunjukkan Jaksa Penuntut Umum di hadapan sidang. Atas alasan itu, dia meyakini kliennya tidak bersalah dan tak terlibat dalam memasukkan racun sianida hingga menewaskan Mirna.
"Kesimpulan kita kan kalau tidak dilakukan pemeriksaan secara sempurna, berarti tidak ada evidence yang sah yang diperoleh, maka in dubio pro reo itu, namanya adalah kalau ada hal yang ragu-ragu, maka terdakwa harus dibebaskan. Itu ada bukti tapi ragu-ragu, kalau ini kan buktinya enggak ada," pungkasnya
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita yang bekerja sebagai barista di sebuah coffee shop kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan babak belur dihajar pria tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaCerita pramugari cantik Perusahaan otobus (PO) Kencana.
Baca SelengkapnyaBudaya ngopi orang Aceh sendiri sudah ada sejak tahun 1980-an yang identik dengan bapak-bapak yang duduk di warung kopi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut pakar, pilihan makanan dan minuman berkaitan dengan jenis kepribadian seseorang.
Baca SelengkapnyaMeski sama-sama dari biji kopi, namun kopi hijau dan kopi hitam adalah dua jenis kopi yang memiliki warna, rasa, dan manfaat yang berbeda.
Baca SelengkapnyaParas penjual kopi cantik tersebut disebut netizen mirip dengan sosok artis.
Baca SelengkapnyaRST mengaku pelaku tiba-tiba lari untuk kabur dari tempat kejadian perkara.
Baca SelengkapnyaKunjungi Kafe Mempekerjakan Kaum Disablitas di Kupang, Alam Ganjar Unjuk Kebolehan Jadi Barista
Baca SelengkapnyaBerbagai menu lezat dengan latar tempat yang penuh kisah di Piknik Kopi dijamin akan memberi kesan berbeda saat berkunjung ke “lantai dua” Bandung.
Baca Selengkapnya