PVMBG: Guguran Awan Panas Gunung Semeru Sudah Terpantau Sejak Kemarin
Merdeka.com - Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengatakan guguran awas panas Gunung Semeru sebenarnya telah terpantau sejak Jumat (3/12) kemarin. Namun, guguran awan panas tidak sebesar hari ini.
"Ini yang besar tadi, sebenernya gini, sejak kemarin kan udah ada ya kecil kecil, cuma ini tadi yang terakhir jam 14.50 WIB ya yang cukup besar," ujar Andiani saat dihubungi Sabtu (4/12).
Dia mengatakan awan panas guguran Semeru mengarah ke Besuk Kobokan. Di seismogram, tercatat Amplitudo maksimum 25 mm durasi masih berlangsung. Pada saat kejadian awal visual gunung tertutup kabut.
"Ya tadi sekitar jam 14.50 WIB terjadi awan panas guguran dan awan panas guguran itu yang terancam adalah daerah di sekitar lembah sungai utamanya di Besuk gerobokan ya nama sungainya itu," terang dia.
PVMBG terus memantau aktivitas Gunung Semeru melalui pos pengamatan. Ada dua cara secara visual dan dan menggunakan alat-alat monitoring yang di tempatkan di beberapa tempat.
"Dari alat-alat kegempaan memang ada dari kemarin ada gempa guguran awan panas guguran dan tadi yang terbesar dan sampai saat ini menunjukan gempa awan panas guguran itu mengecil," tandas dia.
Kronologi Erupsi Semeru
Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12) pukul 15.20 WIB. BNPB mengungkapkan kronologi Gunung Semeru mengalami erupsi disertai guguran awan panas.
Pukul 14.47 WIB
Getaran banjir lahar atau guguran awan panas mulai terjadi dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.
pukul 15.10 WIB
PPGA Pos Gunung Sawur melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.
Kejadian itu diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik. Daerah-daerah tersebut yaitu Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, serta Supiturang, Pronojiwo, Lumajang.
Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepajang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaDua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran
Baca SelengkapnyaGunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca SelengkapnyaMunculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).
Baca SelengkapnyaGibran juga mendapat masukan dari para nelayan, yang mengeluhkan masalah penangkapan ikan terukur hingga solar.
Baca SelengkapnyaBelasan pendaki tersebut merupakan jemaah Majelis Buni Kasih.
Baca Selengkapnya