Purwakarta akan impor sapi bunting dan anakan dari Australia
Merdeka.com - Untuk mengantisipasi kelangkaan dan tingginya harga daging sapi di pasaran, Pemerintah Daerah Purwakarta, Jawa Barat bekerja sama dengan Australia dalam bidang pengembangan ternak sapi. Pihak yang digandeng adalah para peternak sapi dari Australia. Kesepakatan untuk melakukan kerja sama dilakukan di Bale Nagri Pemerintah Daerah Purwakarta, Rabu (27/1).
Menurut Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, kerja sama antara Purwakarta dan petani Australia akan bergerak di bidang pengembangan bibit sapi. Karena langkah itu dinilai lebih efektif dari pada hanya melakukan impor daging yang selama ini dilakukan pemerintah Indonesia. Selain itu, kerja sama juga akan berlanjut hingga tata cara pemeliharaan.
"Kita impor tapi bukan bentuk untuk dipotong tapi untuk dibibitkan, sapi yang kita datangkan dari Australia adalah sapi bunting dan anakan. Saya nilai dengan cara ini akan lebih efektif dari pada harus membeli secara terus menerus dengan impor dagingnya," kata Dedi.
Dedi menambahkan bahwa untuk pusat lokasi pengembangan bibit difokuskan di wilayah kecamatan Sukasari Purwakarta. Karena kondisi geografis wilayah itu mirip dengan daerah peternakan di Australia.
"Kita juga akan bentuk sentra pengembangan sapi, selain itu anak-anak juga minimal usia SMP dan SMA akan kita didik untuk beternak, sehingga ke depannya anak-anak mempunyai keahlian dalam bidang ternak, sebagaimana sudah saya terapkan dalam sistem pendidikan berkarakter," ujar Dedi.
Sementara, Albert Cordon, perwakilan peternak sapi dari Australia mengatakan bahwa dirinya tertarik dengan apa yang dikembangkan di Purwakarta dengan lebih memilih pengembangan ternak sapi.
"Saya baca dari salah satu media bahwa Purwakarta ingin kembangkan peternakan sapi dan ini yang membuat saya datang ke sini," ujar Albert.
Albert menambahkan bahwa selain kerja sama dalam bibit sapi, dirinya juga akan memberikan penyuluhan kepada para peternak sapi dalam proses pemeliharaannya.
"Di Australia sapi dikembangkan dengan baik, dari kandangnya yang harus nyaman dan bersih dan itu berpengaruh dalam pertumbuhan sapi, sehingga kita akan kirimkan para penyuluh untuk memberikan arahan terhadap peternak dalam mengembangkan sapi tersebut," ujarnya.
Dalam kerja sama tersebut, Pemerintah Daerah Purwakarta akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 15 milyar dari alokasi APBD 2016.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaPetugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengungkapkan hitung-hitungan sapi yang dibutuhkan untuk menyediakan susu gratis kepada anak-anak Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih mampu memenuhi kebutuhan bawang merah dalam negeri tanpa harus impor.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini Banyuwangi mendapatkan penghargaan adipura
Baca SelengkapnyaDalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaMana lebih besar antara gaji PNS dan gaji PPPK atau biasa disebut PNS 'part time'
Baca Selengkapnya