Puluhan warga blokade Bandara Sorong, penerbangan terganggu

Merdeka.com - Puluhan warga melakukan demonstrasi dengan memblokade landasan pacu Bandara Domine Eduard Osok, Kabupaten Sorong, Papua Barat. Akibat aksi ini sejumlah maskapai penerbangan gagal terbang dan mendarat.

Aksi warga itu berlangsung sejak pukul 11.20 WIT. Mereka masuk landasan pacu dengan berjalan kaki dan menaiki sepeda motor tanpa ada penjagaan dari petugas keamanan bandara.

Seperti dikutip dari Antara, Rabu (29/5) sekitar 150 orang penumpang pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ571 tujuan Makassar-Surabaya-Yogyakarta-Jakarta, yang seharusnya terbang pukul 11.40 WIT, sempat tertahan sekitar 30 menit dalam kabin pesawat.

Setelah menunggu beberapa saat belum ada tanda-tanda demo akan bubar, Pilot Sriwijaya Air SJ571, Kapten Gusti, memberitahukan kepada penumpang untuk turun dari pesawat dan kembali ke ruang tunggu bandara sambil menunggu proses negosiasi pihak kepolisian dengan warga selesai.

Menurut sejumlah petugas di Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, demo warga terkait masalah lahan dan sudah berulang kali terjadi dan mengganggu jadwal penerbangan.

Selain Sriwijaya Air, beberapa jadwal keberangkatan dan kedatangan pesawat tertunda, antara lain Wing Air tujuan Fak Fak, Merpati tujuan Teminabuan, Pelita Air tujuan Balikpapan-Jakarta, dan Express air.

Aparat kepolisian dari Polres Sorong dan petugas bandara masih melakukan negosiasi dengan warga agar bersedia meninggalkan landasan pacu. Sementara ratusan penumpang saat ini memenuhi ruang tunggu dan sebagian penumpang lainnya memilih berada di luar, karena ruang tunggu sudah penuh.