Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PSBB di Cianjur Tak Efektif, Warga Masih Berkerumun & Pemudik Memaksa Pulang Kampung

PSBB di Cianjur Tak Efektif, Warga Masih Berkerumun & Pemudik Memaksa Pulang Kampung PSBB di Cianjur. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur Yusman Faisal mengungkapkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) parsial Jawa Barat di Cianjur, kemungkinan diperpanjang. Yusman menyebutkan perpanjangan PSBB itu karena masih minimnya kepedulian warga untuk menerapkan 'social distancing' dan 'physical distancing' serta masih banyaknya pemudik yang memaksa pulang ke berbagai kecamatan di Cianjur.

Yusman Faisal mengatakan memasuki hari keenam penerapan PSBB parsial Jawa Barat di Cianjur, tingkat kepedulian warga untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 masih kurang dan masih berkisar di angka 30 persen, terutama pemudik yang memaksa tetap pulang kampung.

"Kalau berkaca dari wilayah lain, kemungkinan PSBB akan diperpanjang karena kepedulian warga masih kurang, sehingga tahap awal terkesan tidak efektif. Masih banyak warga yang berkerumun tepatnya di sejumlah toko swalayan dan toko pakaian di pusat kota Cianjur dan pusat kecamatan yang diberlakukan pembatasan," kata Yusman saat dihubungi, Selasa (12/5), dikutip Antara.

Sehingga pihaknya bersama Satuan Gugus Tugas Covid-19 Cianjur dan Forkopimda Cianjur, segera melakukan evaluasi terkait PSBB parsial tahap pertama yang dinilai belum efektif karena masih tingginya pelanggaran yang dilakukan warga dengan mengabaikan larangan selama pembatasan yang diterapkan di 18 kecamatan yang dinilai rawan terjadi penyebaran.

Bahkan pihaknya akan menyarankan diterapkannya sanksi tegas terhadap warga yang masih melanggar aturan yang diterapkan. Pasalnya ungkap dia, minimal sanksi fisik seperti push up dan sit up dapat diberlakukan agar ada efek jera terhadap pelanggar dan sanksi hukum jika kembali terbukti melakukan pelanggaran.

Sementara Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, menilai penerapan PSBB parsial yang diberlakukan di Cianjur, berjalan cukup baik di sejumlah kecamatan. Sedangkan di kecamatan yang masih dinilai kurang akan segera dievaluasi termasuk diberikan sanksi tegas seperti hukuman push up dan sit up bagi warga yang masih melanggar dan sanksi hukum bagi yang kembali melanggar.

"Ini merupakan PSBB parsial Jawa Barat, sehingga sanksi tegas yang akan diterapkan sesuai dengan apa yang dilakukan Pemprov Jabar. Kami akan mengevaluasi kecamatan yang masih belum seluruhnya mentaati larangan selama PSBB," katanya.

Kondisi Pasien Positif Covid-19 Membaik

Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Jawa Barat, mencatat kondisi tiga pasien positif terjangkit Covid-19 yang menjalani perawatan di ruang isolasi di rumah sakit di daerah itu terus membaik. Bahkan seorang di antaranya tenaga medis yang tercatat sebagai pasien 03 Covid-19 dinyatakan sembuh dan tinggal menunggu hasil uji swab ketiga sebelum dipulangkan.

Yusman Faisal mengatakan kondisi kesehatan tiga orang pasien positif Covid-19, terus membaik selama menjalani isolasi di rumah sakit Cianjur. Bahkan hasil uji swab kedua dari ketiga pasien tersebut menunjukkan hasil negatif sehingga pihaknya berharap ketiganya dapat sembuh total.

"Satu orang tenaga medis yang dinyatakan positif tercatat sebagai pasien 03 Cianjur, tinggal menunggu hasil uji swab ketiga sebelum dinyatakan benar-benar sembuh dan diperbolehkan pulang. Hasil Swab kedua sudah keluar dan dinyatakan negatif, semoga yang ketiga juga sama," katanya.

Dua orang pasien positif 02 dan 04, hingga saat ini kondisinya pun menunjukkan ke arah lebih baik terutama pasien 04 yang merupakan dokter di salah satu rumah sakit, sudah tidak mengalami gejala batuk atau sesak nafas. Keduanya tinggal menuntaskan isolasi kedua dan menunggu hasil uji swab ketiga sebelum dinyatakan sembuh.

"Harapan kami semua pasien yang positif dapat dinyatakan sembuh dan bebas dari Covid-19. Mereka saat ini dalam kondisi stabil dan sudah bisa berkomunikasi tanpa ada keluhan," katanya.

Sedangkan hingga saat ini, tutur dia, pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia sebanyak 12 orang, sebagian besar meninggal karena penyakit bawaan yang sudah kronis. Namun belasan pasien yang meninggal, sebelumnya tetap menjalani tes, baik tes cepat maupun tes swab tes dan hasilnya negatif.

"Hingga saat ini jumlah PDP pun terus bertambah dan rata-rata menjalani perawatan sesuai dengan prosedur penanganan Covid-19. Riwayat sebagian besar pasien tersebut memiliki penyakit kronis dan menjalani perawatan di ruang isolasi yang ada di rumah sakit di Cianjur," katanya.

Pihaknya terus mengimbau warga untuk menerapkan pola hidup sehat, tidak keluar rumah atau sosial distancing serta melakukan physical distancing ketika terpaksa keluar rumah guna memutus rantai penyebaran Covid-19. Hal tersebut sebagai upaya mendukung pemerintah dalam melakukan penanganan cepat Covid-19 dan PSBB parsial yang dilakukan tepat sasaran.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PBB: 2023 Jadi Tahun Penderitaan, Banyak Orang Tertindas Kemiskinan dan Kelaparan

PBB: 2023 Jadi Tahun Penderitaan, Banyak Orang Tertindas Kemiskinan dan Kelaparan

Kata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.

Baca Selengkapnya
Jebol Ventilasi Kamar Mandi, Tujuh Tahanan Kabur Seusai Sidang di PN Cianjur

Jebol Ventilasi Kamar Mandi, Tujuh Tahanan Kabur Seusai Sidang di PN Cianjur

Tujuh tahanan melarikan diri usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Cianjur, Senin (25/3) sore. Mereka kini diburu pihak berwajib.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Kepala Desa di Cianjur Jadi Dalang Pembakaran Mobil Caleg PKB

Terungkap, Kepala Desa di Cianjur Jadi Dalang Pembakaran Mobil Caleg PKB

Kepala desa berinisial S itu sebelumnya ditangkap polisi bersama dua tersangka lainnya yaitu A dan AS di lokasi terpisah pada Minggu (25/2).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
100 Km Jalan Jateng Rusak Akibat Banjir Termasuk Demak-Kudus, Perbaikan Dikebut Jelang Mudik

100 Km Jalan Jateng Rusak Akibat Banjir Termasuk Demak-Kudus, Perbaikan Dikebut Jelang Mudik

BBPJN mulai memperbaiki kondisi Jalan Pantura Demak-Kudus, yang rusak karena banjir.

Baca Selengkapnya
Jakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu

Jakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu

BPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.

Baca Selengkapnya
Akibat Ada Peristiwa Penembakan di Puncak Jaya Papua, Masyarakat Rela Antre Beli BBM Meskipun Mahal Rp100/Liter

Akibat Ada Peristiwa Penembakan di Puncak Jaya Papua, Masyarakat Rela Antre Beli BBM Meskipun Mahal Rp100/Liter

Warga Puncak Jaya mengalami kelangkaan BBM karena adanya penembakan oleh KKB dan jalanan yang terputus akibat longsor.

Baca Selengkapnya
Kelangkaan BBM Picu Antrean Kendaraan di SPBU, Pj Gubernur Sulsel Minta Penjelasan Pertamina

Kelangkaan BBM Picu Antrean Kendaraan di SPBU, Pj Gubernur Sulsel Minta Penjelasan Pertamina

Antrean panjang kendaraan terjadi akibat kelangkaan BBM jelang akhir tahun. Truk-truk bahkan antre panjang bahkan hingga bermalam.

Baca Selengkapnya
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Cara Jenderal TNI Bintang 4 Antisipasi Serangan KKB Papua Saat Hari Pencoblosan Pemilu

Cara Jenderal TNI Bintang 4 Antisipasi Serangan KKB Papua Saat Hari Pencoblosan Pemilu

Jelang hari pencoblosan Pemilu 2024, TNI AD menyiapkan sejumlah rangkaian antisipasi pengamanan

Baca Selengkapnya