Proyek GOR Manahan Molor, Gibran Putus Kontrak Kerja Kontraktor
Merdeka.com - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memutus kontrak kerja dengan kontraktor proyek pembangunan GOR Manahan, PT Trinanda Karya Utama setelah tak memenuhi batas waktu yang menjadi kesepakatan. Kontraktor bahkan harus membayar denda karena pengerjaan proyek molor dan bahkan berhenti.
"GOR Manahan sudah ini, kita putus kontrak. Itu nanti kita lelang ulang," ujar Gibran, Jumat (8/10).
Gibran menyampaikan, pihaknya sudah memberikan kesempatan untuk perpanjangan waktu hingga beberapa periode. Namun pengerjaan proyek tetap belum selesai. Hal itulah yang membuatnya memutus kontrak PT Trinanda Karya Utama.
"Mereka bayar denda, tidak ada gugatan apa-apa. Cukup kooperatif mereka," katanya.
Saat ini, rencana lelang ulang, dikatakannya, baru dalam proses. Ia berharap bisa dilakukan secepat mungkin. Gibran memastikan tidak ada kerugian negara akibat pemutusan kontrak tersebut.
Terkait alasan kontraktor yang terhambat keberadaan oksigen untuk melakukan pengelasan, Gibran tak mau menerima alasan tersebut. Kontraktor bisa saja menggunakan listrik untuk proses pengelasan. Apalagi saat itu terjadi kelangkaan oksigen untuk pasien Covid-19.
"Nanti habis ini lelang ulang. Tidak ada kerugian negara. Idealnya di-blacklist, kita sangat menyayangkan. Tidak profesional," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyek bendungan itu sempat mangkrak diduga karena kontraktornya tidak dibayar.
Baca SelengkapnyaIni alasan Pemerintah gandeng kontraktor Jepang selesaikan proyek MRT Jakarta rute Bundaran HI-Kota.
Baca SelengkapnyaGibran menilai banyak potensi yang ada di daerah berjuluk Parijs van Java tersebut bisa ditingkatkan dalam skala yang lebih luas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wali Kota Solo ini juga meminta agar para pendukungnya tidak membalas fitnah yang ditudukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaPerihal anggaran membangun IKN sebesar Rp500 triliun seharusnya bisa digunakan untuk membangun jalan dan kota-kota di seluruh Kalimantan.
Baca SelengkapnyaKinerja Gibran sebagai wali kota dinilai tidak optimal karena sering mengambil cuti untuk kampanye.
Baca SelengkapnyaGibran di Hadapan Relawan: Untuk Kemenangan di Bali Kita Harus Kerja Ekstra Keras
Baca SelengkapnyaGibran Rakabuming Raka tidak memenuhi panggilan Bawaslu terkait
Baca SelengkapnyaKPK mengatakan, keluarga Syahrul Yasin Limpo diduga terlibat dalam menentukan kontraktor yang akan menggarap proyek di Kementan RI.
Baca Selengkapnya