Protes transportasi online, sopir angkot geruduk DPRD Bogor
Merdeka.com - Sopir angkutan kota alias angkot berbagai jurusan di Bogor melakukan demonstrasi tak menarik sebagai bentuk menolak transportasi online, Senin (20/3). Demonstrasi itu berdampak pada aktivitas warga.
Diberitakan Antara, kesulitan mendapatkan angkutan umum salah satunya dirasakan warga Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Gaisha (30) warga perumahan Ciomas, mengeluh sudah sejak pagi ia sulit mendapatkan angkot jurusan Ciomas-Merdeka.
"Saya terpaksa izin ke kantor hari ini tidak bisa berangkat kerja. Karena angkot di wilayah saya sepi, dari pagi saya tungguin susah dapatnya," kata Gaisha.
Gaisha sudah mencoba mencari alternatif angkutan lain, seperti memesan ojek online. Tetapi beberapa kali pesanan yang diakses selalu gagal.
"Udah coba pesan ojek online, tapi dari pagi gagal terus. Tidak bisa diakses," katanya.
Gaisha bekerja di Jakarta, dari Ciomas ia perlu naik angkot menuju stasiun kereta Bogor. Tetapi hingga pukul 09.40 WIB, ia tidak dapat melanjutkan perjalanan menuju stasiun hingga akhirnya balik pulang ke rumah.
"Saya terpaksa izin masuk kerja, saya pulang lagi ke rumah, di wilayah saya Ciomas banyak warga yang kesulitan dapat angkot," keluhnya.
Sementara itu, informasi dari Polresta Bogor Kota, demo angkot dilakukan oleh sejumlah supir angkot trayek perbatasan didominasi wilayah Kabupaten Bogor.
Para supir angkot melakukan aksi mogok dan berkumpul di bawah jalan layang di Jalan Sholeh Iskandar. Mereka akan melakukan aksi demo ke DPRD Kabupaten Bogor.
Menurut laporan dari Intel Polresta Bogor Kota, angkot yang melakukan aksi mogok adalah trayek Cisarua, Cibedug, Cicurug, Pagelaran, Ciomas, Citereup, dan lainnya.
Aksi mogok sopir angkot terkait keberadaan ojek dan taksi online yang menjamur sehingga menurunkan pendapatan sejumlah supir. Para sopir mendesak pemerintah untuk mengatur dan menata keberadaan transportasi online.
Ketua Umum Organda Kota Bogor, Jawa Barat, Moch Ischak menyebut pihaknya telah mengimbau kepada seluruh sopir dan pemilik angkot untuk tidak ikut dalam aksi unjuk rasa tersebut.
"Kami sudah jauh-jauh hari mengimbau sopir dan pemilik angkot untuk tidak usah ikut demo. Karena justru kita yang rugi, tidak narik penumpang tidak dapat penghasilan," katanya.
Menurut Ischak, pihaknya lebih sutuju untuk difasilitasi ke DPRD dan menyampaikan aspirasinya, daripada ikut unjuk rasa yang akan berdampak pada masyarakat serta para sopir yang tidak mendapat penghasilan.
"Kami juga sepakat dengan Pemerintah Kota Bogor yang akan membatasi operasional transportasi online ini dengan diberlakukannya sistem kuota, jadi masyarakat tetap punya altenatif untuk mendapatkan layanan transportasi," katanya.
Sementara itu, suasana lalu lintas di Kota Bogor terpantau lancar, sejumlah angkot juga masih beroperasi. Seperti trayek Bubulak-Baranangsiang, Bubulak-Sukasari, serta angkot yang beroperasi seputar Kebun Raya dan Istana Bogor. Tidak tampak penumpukan penumpang.
Sedangkan ojek online yang biasa mangkal di trotoar dan taman-taman tampak berkurang jumlahnya. Menurut informasi mereka tidak menggunakan atribut agar tidak mencolok.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aturan itu tak akan diubah demi keselamatan masyarakat yang melintas dan meminimalisir terjadinya kecelakaan.
Baca SelengkapnyaGeger Sampah Warga BSD Tangerang Dibuang Ilegal Bikin Warga Bogor Resah, Polisi Turun Tangan
Baca SelengkapnyaSopir truk juga sudah diminta keterangan. Polisi masih mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan saksi lain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Buntut fasilitas yang dirusak, kerugian diprediksi mencapai Rp500 juta.
Baca SelengkapnyaPenindakan tersebut berawal dari informasi intelijen
Baca SelengkapnyaViral di media sosial seorang petugas menghalau sopir bus saat hendak menurunkan penumpang di jalan tol
Baca SelengkapnyaPj Bupati Bogor Asmawa Tosepu geram mendengar adanya truk tambang dikemudikan anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaTerlihat kecelakaan melibatkan bus besar dan beberapa mobil di sekitarnya
Baca SelengkapnyaSoroti Kecurangan Pemilu 2024, Civitas Akademika dan Masyarakat Sipil Demo Kantor Gubernur Sumbar
Baca Selengkapnya