Protes, petani lakukan jahit mulut sebulan
Merdeka.com - Aksi mogok makan dan jahit mulut yang digelar petani asal Desa Tobing Tinggi, Aek Nabara Barumun, Padang Lawas, di Gedung DPRD Sumatera Utara, sudah berlangsung sekitar sebulan. Namun, perusahaan yang menjadi lawan mereka bersengketa tetap menyatakan tidak akan mundur.
"Tidak, tidak akan keluar kita (dari lahan yang disengketakan)," kata Mulyar Tampubolon, Direktur PT Sumatera Lestari (SSL) sekaligus Humas PT Sumatera Riang Lestasi (SRL), seusai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi A DPRD Sumut, Selasa (3/7).
Dia mengatakan, mereka hanya bersedia meninggalkan lahan yang disengketakan jika hal itu merupakan keputusan Menteri Kehutanan. "Kalau Menteri Kehutanan menyatakan itu dilepas, kami lepas. Perusahaan tidak ada hak melepaskan itu. Sejengkal pun tidak ada hak perusahaan," ucapnya.
Sebelumnya, Mulyar membantah tudingan petani jika pihak perusahaan menyerobot lahan petani. Alasannya, mereka mempunyai dokumen sah untuk menguasai lahan itu. "Yang keberatan silakan melakukan gugatan atau mengujinya di pengadilan," katanya.
Selain anggota Komisi A dan pihak perusahaan, RDP yang digelar di ruang Komisi A DPRD Sumut juga dihadiri Wakil Direktur Reskrim Polda Sumut AKBP Mashudi, Kapolres Tapsel AKBP Subandria, Kabag Sengketa BPN Sumut Masniari, dan perwakilan petani. Sementara itu, di teras gedung wakil rakyat, para petani berkumpul, duduk, dan merebahkan diri menunggu keputusan rapat.
Pertemuan berlangsung sekitar lima jam ini akhirnya menghasilkan sejumlah rekomendasi. Salah satunya, Komisi A DPRD Sumut meminta agar Kementerian Kehutanan meninjau izin yang dimiliki PT SRL dan PT SSL.
Mereka juga meminta agar ke-215 pemilik lahan tidak digusur sampai ada hasil verifikasi dari Pemkab Padang Lawas. Pemkab pun harus mencari solusi untuk mengakhiri sengketa PT SRL dan PT SSL dengan masyarakat.
Pihak perusahaan pun diingatkan agar tidak melampaui izin yang dimiliki, serta menjaga kondusivitas. Selain itu, penegak hukum juga didesak untuk menangguhkan penahanan terhadap petani dan anggota pamswakarsa yang bersengketa.
Seperti diberitakan, para petani melakukan aksi mogok makan dan jahit mulut di depan Gedung DPRD Sumut sejak awal bulan lalu. Mereka meminta PT SSL dan PT SRL dicabut izinnya. Mereka juga meminta agar rekannya yang ditahan segera dibebaskan.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awalnya Hanya Pedagang Pempek Keliling, Pria Asal Sumsel Ini Sukses Dirikan Industri Batu Bara
Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Itulah yang dibuktikan oleh seorang pengusaha ulung dari Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaPeta Partai yang Mendukung dan Menolak Hak Angket Kecurangan Pemilu di DPR
Wacana hak angket untuk mengusut kecurangan Pemilu 2024 masih bergulir.
Baca SelengkapnyaPemda dan Petani Aceh Sambut Gembira serta Terima Kasih Atas Tambahan Alokasi Pupuk Subsidi
Pemda dan Petani menyambut gembira karena memasuki musim tanam tahun ini tak perlu khawatir lagi soal ketersediaan pupuk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
DPR Minta Ketegasan Pemerintah Pastikan Jadwal PON 2024 karena Bentrok dengan Pilkada Serentak
Dede menilai kepastian regulasi yang mendukung anggaran PON 2024 diperlukan karena menyangkut persiapan dan teknis penyelenggaraan.
Baca SelengkapnyaKPU Sumsel Catat 6 Petugas Pemilu dan 1 Linmas Wafat, 1 Pengawas TPS Meninggal Dunia
Semua petugas pemilu meninggal disebabkan kelelahan saat proses berlangsung
Baca SelengkapnyaSenang Akhirnya Diperbaiki, Warga Sumedang Ini Rayakan Jalan Baru dengan Cara Tak Biasa
Sebelum diaspal, warga setempat turut melakukan protes.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Bareskrim Polri Tolak Laporan TPDI Soal Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024
Laporan dibuat TPDI itu dilakukan Petrus Selestinus, Roy Suryo dan empat orang lainnya pada Senin (4/3).
Baca Selengkapnya12 Petugas Penyelenggara Pemilu di Sumbar Meninggal Dunia dan 50 Lainnya Sakit
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat 12 petugas Pemilu Sumbar meninggal dunia dan 50 orang jatuh sakit pada pelaksanaan Pemilu.
Baca SelengkapnyaPetani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau
Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca Selengkapnya