Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Proses registrasi kacau, panitia Muktamar NU salahkan media

Proses registrasi kacau, panitia Muktamar NU salahkan media Muktamar NU. ©2015 merdeka.com/Imam mubarok

Merdeka.com - Muktamar ke 33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur yang dibuka Sabtu, 1 Agustus berlangsung ricuh. Proses registrasi peserta muktamar (muktamirin) hingga hari kedua, ricuh. Sidang pleno, yang sedianya digelar pascapembukaan harus ditunda hingga saat ini. Kondisi ini lantaran banyak muktamirin yang belum mendapat kartu akses masuk tempat muktamar (id card).

Ketua Panitia Muktamar NU 2015, Imam Aziz mengatakan, panitia muktamar di Jombang hanya menyediakan formulir pendaftaran secara daring (online) melalui situs muktamar.nu.or.id‎. Alasannya, panitia ingin mengikuti perkembangan sistem teknologi dalam proses registrasi peserta muktamar.

"Dengan memanfaatkan teknologi ini, panitia menyediakan formulir bagi calon peserta baik dari PCNU, atau PWNU‎, termasuk media massa (wartawan) dan meninjau bisa melakukan pendaftaran via online," terang Aziz di Jombang, Minggu (2/8).

Namun, proses registrasi peserta secara daring ini justru blunder. Proses registrasi menjadi kacau. Muktamirin, banyak yang tidak mendapat tiket masuk (id card). Atas kejadian ini, pihak panitia menyalahkan awak media. Aziz mengatakan, media peliput acara muktamar menjadi alasan kekacauan tersebut.

"Ini disebabkan karena media dan peninjau banyak mengajukan aplikasi secara online, tapi PC (pengurus cabang) dan PW (pengurus wilayah) hanya sedikit yang mendaftar via online. Oleh karenanya, id card ‎peserta yang bisa diproses sebelum muktamar, jumlahnya tidak terlalu banyak," dalihnya.

Kondisi tersebut berimbas pada kekacauan di ruang registrasi yang bertempat di GOR Jombang. Ribuan muktamirin antre, penuh sesak untuk mendaftar. Sistem registrasi secara daring sempat mengalami gangguan, sehingga mengganggu proses registrasi yang mestinya selesai sebelum muktamar dibuka.

"Sidang pleno yang diikuti peserta muktamar-pun terpaksa ditunda hingga hari ini, yang mestinya sesuai jadwal dilaksanakan malam tadi usai pembukaan," ucapnya.

Tak hanya sekali, beberapa kali sistem registrasi secara daring mengalami gangguan, suasana registrasi pun mulai tidak kondusif dan terjadi ketegangan antara muktamiri yang belum mendapat kartu akses dengan panitia.

"Masalah IT sekarang sudah bisa ditangani, tapi persoalan tidak lantas otomatis selesai. ‎Proses pendaftaran tetap relatif lambat. Ini karena kurangnya jumlah peralatan, seperti printer dan laminating id card. Pengajuan id card di luar peserta, yaitu media dan peninjau di luar dugaan kami. Maka dampaknya antrean sangat lama, berjejalan dan secara psikologis mengganggu muktamirin," tutur Aziz.

Oleh karena itu, pihak panitia meminta maaf ‎atas ketidaknyamanan muktamirin dalam melakukan proses registrasi. "Yang kedua, kami akan ‎tetap melayani pendaftaran hingga tuntas sehingga memastikan seluruh peserta terregistrasi dan mendapatkan id card," pungkasnya.

Selanjutnya, pleno pembahasan tata tertib (tatib) muktamar akan digelar saat proses registrasi peserta tuntas.

(mdk/siw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
8 Cara Ngabuburit yang Seru, Lakukan Ini agar Puasa Lebih Berwarna
8 Cara Ngabuburit yang Seru, Lakukan Ini agar Puasa Lebih Berwarna

Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 cara ngabuburit yang seru, mulai dari berburu takjil gratis, hingga ikut dalam kajian yang diadakan di masjid-masjid.

Baca Selengkapnya
Ganjar: KPU dan MK Langgar Etik, Apa yang Dibanggakan dari Proses Pemilu seperti Ini?
Ganjar: KPU dan MK Langgar Etik, Apa yang Dibanggakan dari Proses Pemilu seperti Ini?

Putusan tersebut terkait pelanggaran kode etik dalam menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Pemilihan di Makassar Potensi Pemungutan Suara Ulang, Begini Sebabnya
Pemilihan di Makassar Potensi Pemungutan Suara Ulang, Begini Sebabnya

Jika nantinya kajian tersebut dianggap memenuhi syarat pelanggaran Pemilu, maka tidak menutup kemungkinan adanya PSU.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ketua TPN Ganjar-Mahfud: Pendukung Mas Ganjar Sabar, Jangan Sedih
Ketua TPN Ganjar-Mahfud: Pendukung Mas Ganjar Sabar, Jangan Sedih

TPN Ganjar-Mahfud tengah mengumpulkan dugaan kecurangan selama proses Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya
10 TPS di Makassar Lakukan Pemungutan Suara Ulang, KPU Pusat Tinjau Langsung
10 TPS di Makassar Lakukan Pemungutan Suara Ulang, KPU Pusat Tinjau Langsung

Penyelenggaran PSU di 10 TPS di Kota Makassar akibat adanya warga yang tidak masuk dalam DPT dan DPTb tetapi mencoblos saat Pemilu 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Pemilihan Suara Ulang di Kuala Lumpur 9-10 Maret, Rekapitulasi Ditargetkan Rampung Sebelum Hasil Nasional
Pemilihan Suara Ulang di Kuala Lumpur 9-10 Maret, Rekapitulasi Ditargetkan Rampung Sebelum Hasil Nasional

PSU akan dilakukan sebelum hasil rekapitulasi nasional rampung pada 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar Singgung MK Beri Karpet Merah Gibran Maju Cawapres: MK Berubah jadi Mahkamah Memalukan
TPN Ganjar Singgung MK Beri Karpet Merah Gibran Maju Cawapres: MK Berubah jadi Mahkamah Memalukan

TPN Ganjar Singgung MK Beri Karpet Merah Gibran jadi Cawapres: MK Berubah jadi Mahkamah Memalukan

Baca Selengkapnya
Begini Pengakuan Mahasiswa UIN Surakarta Soal Instruksi Daftar Pinjol
Begini Pengakuan Mahasiswa UIN Surakarta Soal Instruksi Daftar Pinjol

Para mahasiswa baru diarahkan untuk mengunduh dan registrasi pada salah satu aplikasi pinjol oleh DEMA.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya