Pramono minta kapolri tak lindungi anak buah soal Sumsel
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Pramono Anung meminta Kapolri Jenderal Timur Pradopo tidak melindungi anak buahnya terkait bentrok warga vs polisi di Desa Limbang Jaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Jumat (27/7) sore. Dalam bentrokan tersebut seorang anak bernama Angga bin Darmawan tewas karena diduga terkena peluru tajam personel Brimob.
"Selalu kecenderungan anak buah dilindungi atasannya itu berlaku di instansi manapun. Siapapun ini menjadi pembelajaran, apalagi dalam hal ini korbannya tidak tahu sama sekali. Seharusnya kasus di Bima bisa menjadi pelajaran yang luar biasa agar hal seperti ini tidak terulang lagi," kata Pramono kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/7).
Politisi PDIP ini meminta pelaku penembakan dihukum seberat-beratnya. Kepolisian, Komnas HAM, dan pemerintah daerah harus melakukan investigasi terhadap kasus tersebut.
"Saya dengar ada provokasi untuk yang bersangkutan, sehingga yang menjadi korban masyarakat. Siapa yang melakukan provokasi, penembakan, harus mendapatkan hukuman seberat-beratnya," kata Pramono.
"Saya mengutuk kenapa korbannya selalu anak-anak. Itu sangat-sangat disesalkan," lanjutnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo membantah penggunaan peluru tajam oleh personelnya saat bentrokan terjadi. Namun demikian, Timur berjanji akan menyelidiki kasus tersebut.
Bentrokan itu terjadi antara warga Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dengan aparat kepolisian di Desa Limbang Jaya, sekitar pukul 16.00 WIB, Jumat (27/7).
Akibat bentrokan itu, seorang anak berusia 12 tahun bernama Angga bin Darmawan tewas karena tertembus peluru. Sementara, empat orang lainnya mengalami luka tembak, antara lain, Jessica (perempuan, 16 tahun), Dud binti Juning (Perempuan, 30 tahun), Rusman Bin Alimin (Laki-laki), dan satu lagi belum diketahui namanya.
Dalam keterangan pers Serikat Petani Indonesia (SPI) yang diterima merdeka.com, tindakan polisi ini dalam rangka menyelesaikan konflik agraria antara petani Ogan Ilir dengan PTPN VII yang kembali memanas sejak 17 Juli 2012. Dengan dalih mengamankan aset PTPN VII, pihak Brimob menyisir setiap desa untuk mencari petani yang mereka duga berpotensi menggerakkan massa.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaPolisi Bakal Periksa Petugas Damkar Jaktim Terkait Kasus Dugaan Pencabulan Anak Kandung
Kasus ini mencuat setelah viral pengakuan ibu korban putrinya dilecehkan ayah kandung.
Baca SelengkapnyaBayi di Panti Asuhan Semarang Diduga Meninggal Tak Wajar Hingga Makamnya Kembali Dibongkar
Kompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kompol Ika Shanti Wakapolres Muda Bantu Pasangkan Pangkat Anak Buah, Parasnya Malah jadi Sorotan
Berikut momen Kompol Ika Shanti Wakapolres muda yang bantu pasangkan pangkat anak buahnya.
Baca SelengkapnyaPolisi Masih Kesulitan Gali Keterangan Cahaya, Anak Asal Sumbar Korban TPPO Dibuang di Jakut
Pemprov Sumbar telah memberikan pendampingan kepada Cahaya.
Baca SelengkapnyaPerwira Polisi Pamer Otot Bareng Pensiunan Jenderal Eks Kapolri, Sang Ayah Dipuji Awet Muda
Berikut potret perwira polisi pamer otot bareng pensiunan Jenderal eks Kapolri.
Baca SelengkapnyaPolisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaSenyum Bahagia Anak Eks Kapolri Foto Bareng Jenderal Peraih Adhi Makayasa, Sosok Panutan di Polri
Komjen Polisi Wahyu Widada lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Dia menjadi lulusan terbaik serta meraih Adhi Makayasa.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca Selengkapnya