Prada DP Menangis Sepanjang Sidang hingga Tak Tahu Tuntutan Oditur
Merdeka.com - Prada DP (22) kembali dihadirkan dalam persidangan kasus pembunuhan Fera Oktaria (21) dengan agenda tuntutan di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (22/8). Oditur menuntut terdakwa dengan hukuman seumur hidup penjara karena terbukti merencanakan pembunuhan.
Saat oditur membacakan tuntutan, Prada DP berdiri tegak di hadapan majelis hakim. Kepalanya lebih banyak menunduk dibanding melihat ke depan atau hakim.
Sepanjang persidangan, terdakwa hanya menangis dan sesekali mengusap air matanya. Bahkan, ketika dipersilakan duduk untuk meminta masukan kepada penasihat hukumnya terkait pengajuan pembelaan, terdakwa masih saja menangis.
Kemudian, terdakwa kembali diminta hakim maju ke depan majelis. Di sana, dia memberikan arahan kepada terdakwa. Namun, begitu ditanya hakim, terdakwa tidak bisa menjawab.
"Kamu tahu tuntutan yang dibacakan oditur tadi?" tanya hakim ketua Letkol Chk Khazim.
"Siap yang mulia," jawab terdakwa sambil menangis.
"Jangan menangis begitu, jawab pertanyaan saya dulu, kamu harus ksatria. Apa tuntutan oditur?" kembali hakim bertanya.
"Siap yang mulia," jawab terdakwa.
"Siap siap, siap apa?" hakim mengulangi pertanyaannya.
Lantaran terdakwa tak bisa menjawab pertanyaannya, hakim meminta oditur kembali membacakan pokok isi tuntutan. "Memohon kepada majelis hakim terdakwa dijatuhi hukuman seumur hidup penjara dan dipecat dari TNI," tegas oditur CHK Mayor Darwin Butar Butar.
Kemudian, hakim mengulangi pertanyaannya kepada terdakwa. "Siap yang mulia, dituntut seumur hidup penjara," jawab terdakwa. Saat dibawa keluar ruang sidang dan dibawa ke mobil tahanan, terdakwa tetap menangis. Pengawalan ketat dilakukan anggota Pomdam II Sriwijaya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang prajurit TNI berpangkat Prada memegang pundak jenderal TNI bintang 2, Mayjen TNI Iwan Setiawan setelah berhadap-hadapan muka.
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaOrang-orang tanpa takut meninggalkan kendaraannya dengan kunci yang masih menempel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Memperbesar payudara bisa dengan cara alami yaitu pijatan dan olahraga.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaDemi konten estetik, wanita ini nyaris terseret ombak.
Baca SelengkapnyaKetua Baleg DPR RI, Supratman Andi Agtas menjelaskan pemenang Pilkada tak perlu memperoleh suara 50+1 seperti pada aturan Pilpres.
Baca SelengkapnyaPerempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca Selengkapnya