Prabowo: Jangan sekali-sekali menganggap Jokowi-JK musuh
Merdeka.com - Calon presiden Prabowo Subianto mengingatkan para pendukungnya agar turut aktif memberikan suaranya dalam perhelatan Pilpres 9 Juli mendatang. Terutama agar memilih dirinya dan Hatta Rajasa .
Tidak hanya itu, Prabowo juga sesumbar koalisi Merah Putih yang mendukungnya bakal lebih mensejahterakan masyarakat. Maka itu, dirinya mengajak agar menghadapi pilpres ini dalam suasana damai.
"Kita koalisi merah putih terus dalam tekad kita perjuangan kita memperjuangkan keadilan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Marilah laksanakan dengan sifat baik, maksud yang teguh, dengan cara sejuk dengan tidak menganggap pihak lain adalah lawan kita," kata Prabowo saat pidato di acara 'Kebaktian Kebangunan Rohani dan Perayaan Kenaikan Isa Almasih dan Pentakosta' di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (3/7).
Mantan Danjen Kopassus itu menambahkan, menurutnya Jokowi - Jusuf Kalla merupakan rival dan bukan musuh. Namun, dirinya menegaskan bahwa persaingan itu perlu dalam dunia politik.
"Marilah kita, memandang rival kita sebagai pesaing berbeda, tapi jangan sekali-sekali menganggap mereka lawan apalagi musuh. Mereka adalah orang Indonesia juga, mereka adalah orang-orang kita," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Prabowo, walau tidak menganggap Jokowi-Jusuf Kalla sebagai musuh, namun pihaknya tetap memiliki kehendak berbeda. Terutama, untuk menjadikan Indonesia jadi lebih kuat.
"Kita memiliki pemahaman, strategi, kehendak kuat, untuk menjadikan Indonesia negara kuat. Tapi kita harus menghormati pihak-pihak rival kita. Kita harus menghendaki kehendak rakyat," terangnya.
Di hadapan ratusan kaum kristiani, Prabowo meyakini bahwa pihaknya bakal menegakkan perbedaan di Indonesia. selama ini calon presiden nomor urut satu ini dikenal kerap mengumandangkan pidato berbau nasionalis.
"Bangsa Indonesia menyadari bahwa kepribadian tidak bisa dipisahkan Pancasila, proklamasi, kepribadian bangsa Indonesia ber-Bhinneka Tunggal Ika. Bangsa kita disebut Anis Matta (Presiden PKS) ditakdirkan sebagai bangsa terdiri berbagai kelompok etnis, suku, ras, agama, adat, itulah Indonesia," kata dia.
Prabowo menjelaskan, bukti saling menghormati perbedaan sudah dirasakan di dalam keluarga besarnya. Bahkan, dengan tegas bahwa dirinya lahir dari seorang ibu kristiani. Namun, rasa menghormati segala perbedaan makin santer dirasakan sejak masuk dalam militer.
"Saya pun menjadi semakin teguh dan semakin yakin dengan kepribadian ini. Karena sejak remaja, umur 18 tahun, sudah masuk lingkungan TNI yang dalam sumpahnya adalah bersumpah membela pancasila dan UUD 45," jelasnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengakui kehebatan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut kekayaan Indonesia juga sudah pernah diperas selama masa penjajahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa Jokowi sosok yang pekerja keras.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengakui bagian dari tim Jokowi, yang akan melanjutkan kebijakan-kebijakannya.
Baca SelengkapnyaSetelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaPrabowo awalnya mengungkit pepatah mengenai 'kawan sejati adalah kawan di saat susah'.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, kontestasi atau persaingan yang terjadi antara dirinya dan Jokowi ketika itu masih berlandaskan rasa cinta Tanah Air dan persahabatan.
Baca Selengkapnya