PP Muhammadiyah: Indonesia masih alami deviasi kehidupan
Merdeka.com - Indonesia dalam kehidupan kebangsaan masih mengalami distorsi dan deviasi dalam kehidupan politik, ekonomi dan budaya yang masih jauh dari spirit dan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam UUD 1945.
Hal itu disampaikan Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nasir dalam muhasabah (evaluasi) dan tausiyah (ajakan moral) kebangsaan dalam memasuki tahun 2013 di gedung PP Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (3/1).
"Muhasabah dan tausiyah sebagai bentuk komitmen dan menjadi kiblat bangsa dalam berkiprah membangun Indonesia lebih maju," katanya.
Haedar Nasir menegaskan Indonesia dalam waktu ke depan perlu melakukan revitalisasi dan transformasi visi serta karakter bangsa secara lebih fundamental berbasis nilai kemerdekaan 1945.
"Dalam politik diperlukan demokrasi yang lebih substantif dan mampu menyerap multikulturalisme yang tumbuh dalam masyarakat Indonesia," tuturnya.
Dalam ekonomi, ungkap Haedar diperlukan penguatan ekonomi konstitusional dengan melakukan affirmative action bagi penyelamatan kekayaan sumber daya dan kepentingan hajat hidup terbesar rakyat.
"Dalam kehidupan budaya perlu penguatan karakter elite dan warga yang bermoral spiritual tinggi," tuturnya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyatakan tausiyah tersebut dikeluarkan sebagai bentuk tanggungjawab moral Muhammadiyah untuk kemajuan bangsa dan negara.
Sebagai organisasi masyarakat keagamaan, Muhammadiyah memiliki kewajiban untuk mengingatkan seluruh elemen masyarakat agar tidak keluar dari cita-cita nasional.
"Poin pentingnya adalah kedaulatan politik, ekonomi dan budaya. Kita ini gerakan dakwah jadi akan terus memberikan tausiyah," ungkapnya.
Din syamsudin menambahkan Muhammadiyah berkomitmen kuat untuk menjadi kiblat bangsa dalam berkiprah membangun Indonesia yang maju, adil dan makmur.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaRespons Puan Maharani Ditanya Maruarar Sirait Keluar PDIP: Terima Kasih
Langkah politik ini diakui Maruarar Sirait mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaPlt Ketum Mardiono Gelar Istigosah Hingga Malam Pencoblosan: Menjaga Suara Umat Diamanahkan ke PPP
Muhamad Mardiono telah melakukan konsolidasi pemenangan, bertemu dan menyerap aspirasi jutaan masyarakat Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain
Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPPP Nantikan Momen Megawati dan Jokowi 'Bersatu' di Puncak Harlah
Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-51 akan digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang Makassar.
Baca SelengkapnyaMasa Tenang, Cak Imin dan Kiai Pendukungnya Doa Bersama agar Pemilu Jujur
Mendoakan Indonesia agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi rakyatnya.
Baca SelengkapnyaIni Janji Plt Ketum PPP Mardiono ke Pedagang saat Blusukan ke Tanjung Pandan Belitung
Mardiono menyebut, Indonesia memiliki tantangan besar sehingga dalam hal memilih pemimpin harus yang benar.
Baca SelengkapnyaUlama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud
Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaSoal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca Selengkapnya