Positivity Rate di Jabar Hanya 4 Persen, Ridwan Kamil Klaim Covid-19 Masih Terkendali
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut positivity rate Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Jawa Barat saat ini hanya 4 persen, meski adanya klaster Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD. Kasus corona di Jawa Barat diketahui melonjak karena munculnya klaster penyebaran baru di Secapa AD.
Angka tersebut, kata Kang Emil, juga di bawah ambang batas ideal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni kurang dari 5 persen. Selain itu, Emil mengatakan dibandingkan provinsi lainnya positivity rate di Jabar juga jauh lebih kecil.
"Jabar dianggap baik, salah satu ukurannya positivity rate. Salah satu ukuran WHO ya, keterpaparan. Kita kan di bawah 5 persen. Dari 100 persen PCR-Swab, kita hanya 4 persen," kata Emil usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Rabu (15/7).
"Provinsi lain dekat kita, ada 30 keterpaparannya, 12 persen, 10 persen," sambungnya.
Merujuk ke angka tersebut, Kang Emil mengklaim kasus corona di Jawa Barat sejauh ini masih terkendali. Meski begitu, dia mengakui bahwa lembaga pendidikan berbasis asrama masih perlu diwaspadai.
"Jadi waktu Secapa dilaporkan kan naik tuh. Besoknya udah turun lagi ke 70, 50, jadi artinya Jabar tuh sebenarnya terkendali. Tapi ada titik-titik yang perlu diwaspadai yakni lembaga pendidikan kenegaraan yang berasrama," jelasnya.
Lembaga pendidikan berbasis asrama memang dinilai sangat perlu diwaspadai sebab sangat rentan menjadi klaster penyebaran virus corona. Terlebih, siswa yang datang ke asrama berasal dari seluruh Indonesia sehingga harus betul-betul diawasi.
"Karena apa? Karena siswanya datang dari seluruh Indonesia. Yang mengakibatkan, saya enggak bisa mengontrol karena kewenangan ada di pemerintah pusat. Tadi sudah saya laporkan kepada Presiden," ujar Ridwan Kamil.
Reporter: Lizsa Egeham
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaSurvei ASI: Anies-Cak Imin Dianggap Mampu Atasi Krisis Iklim, Prabowo-Gibran Dinilai Punya Komitmen
Survei ASI dilakukan di Jabodetabek pada 16-21 Desember dengan populasi penduduk 17-23 tahun dan 24-39 tahun.
Baca Selengkapnya