Ponsel Rizieq disita, kuasa hukum sebut polisi lakukan perampasan
Merdeka.com - Ponsel Imam Besar FPI Rizieq Syihab telah disita kepolisian dari tangan orang bernama Edo. Penyitaan itu justru dianggap pihak Rizieq sebagai perampasan. Sebab tidak ada perintah pengadilan.
Kuasa hukum Rizieq, Kapitra Ampera, menyebut kepolisian tidak punya hak menyita ponsel milik kliennya. Apalagi Rizieq bukan memproduksi maupun menyebarkan konten porno dalam kasus chat denga Firza Husein, tersangka kasus makar.
"Kecuali gini ya. Kalau saya memproduksi dan menyebarkan konten porno, dan HP-nya saya buang lalu pihak pengadilan mengeluarkan surat perintah untuk mencari barang bukti itu baru benar, tetapi kalau sampai tidak ada surat perintah maka itu termasuk perampasan," kata Kapitra di Jakarta, Selasa (16/5).
Kapitra masih tak habis pikir dengan sikap kepolisian atas kasus Rizieq. Sebab kasus menjerat kliennya dinilai rancu. Apalagi Rizieq kini dianggap seolah sebagai penyebar isi chat.
"Saya tidak tahu, tetapi apa hak nya? Apa ada surat perintah dari pengadilan? Apa dan siapa pelakunya? Lalu apakah Habib memproduksi dan menyebarkan sehingga itu harus disita?" jelasnya.
Maka dari itu, Kapitra juga mendesak kepolisian menindak dan mencari pihak telah menyebarkan dan memproduksi konten isi chat mesra diduga Rizieq dan Firza." Seharusnya cari dong itu orang-orang yang menyebarkannya, yang membuat, kenapa itu tidak dilakukan? Jadi itulah yang menurut kami ketidakadilan dan membuat Habib (Rizieq) menahan diri untuk tidak pulang," terangnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, menuturkan bahwa ponsel Rizieq sebelumnya dititipkan kepada seseorang bernama Muchsin. Dari orang itu, ponsel Rizieq kemudian berada di tangan Edo.
"(Didapat) dari orang lain namanya Edo," kata Argo di Jakarta, Senin (15/5). "Kita identifikasikan bahwa HP itu milik habib (Rizieq)," tambahnya.
Edo juga telah diperiksa penyidik. Dari keterangannya, Edo membenarkan bahwa ponsel di tangannya didapat dari Muchsin. Namun, belum diketahui bagaimana Edo bisa memegang ponsel milik Rizieq dari tangan Muchsin.
"Yang jelas dari Mucshim, dia dapat, saya belum tau persis ya yang jelas ponsel itu ada di dia," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Edy selaku pelapor berharap penyidik segera memeriksa Firli Bahuri bersama pengacaranya, Ian Iskandar selaku terlapor dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaPemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan menindaklanjuti laporan dari salah seorang korban berinisial DF.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Ade Safri, tindakan penyitaan yang dilakukan oleh penyidik sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaTanpa disangka, ia memiliki anggota yang kembar identik. Di tengah memberikan perintah, Bripka Eko sempat merasa dibuat pusing karena kerap kali salah orang.
Baca SelengkapnyaPolisi menerapkan pemeriksaan ganjil genap (gage) sebelum memasuki Jalur Puncak.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Pidie, Fajarullah (25) tewas dengan tubuh penuh luka tusuk , Senin (29/1) dini hari. Pelakunya masih diburu polisi.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaPolisi bagi-bagi takjil di jalan tapi tidak ada yang mau ambil lantaran dianggap razia.
Baca Selengkapnya