Polri siap tindak tegas jika demo dokter anarkis
Merdeka.com - Mabes Polri tak mempersoalkan adanya demonstrasi dari para dokter yang hari ini dilakukan hampir secara serentak oleh perkumpulan dokter di Indonesia. Demonstrasi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap dr Dewa Ayu Sasiary Prawan yang divonis 10 bulan penjara karena melakukan malpraktik.
Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto, Polri dalam hal ini dalam posisi sebagai pengawal jalannya demo. Sebab, polisi tetap mengacu kepada undang-undang dalam pelaksanaan tugas mengamankan.
"Dalam UU Nomor 9 Tahun 1998, siapa pun boleh melakukan demonstrasi, siapa pun. Perorangan dan kelompok dengan ketentuan-ketentuan yang sudah diatur. Mentaati peraturan, melaporkan kepada kami, menjaga tata tertib dan tidak anarkis. Sehingga kembali lagi kepada kita, yang ingin melaksanakan demo," kata Agus di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (27/11).
"Yang penting bagi kami, semua elemen masyarakat tertib, memperhatikan lingkungan dan memberitahukan kami sehingga kami bisa memfasilitasi kepada pihak yang dituju. Sehingga Polri dapat memberikan pelayanan yang terbaik," ujarnya.
Agus menambahkan, pihak kepolisian akan tetap memberikan penindakan kepada para demonstran yang melanggar hukum pada waktu melakukan aksi demonstrasi. Dalam hal ini, kepolisian menegaskan akan membebaskan para demonstran untuk berunjuk rasa namun tak anarkis.
"Jika ada pihak-pihak yang mengetahui suatu dugaan pelanggaran hukum, bisa melaporkan kepada kami. Apabila memenuhi unsur-unsur tindak pidana, maka akan kita proses secara hukum," imbuhnya.
Dalam aksi demonstrasi massal para dokter ini, diketahui sebanyak 1.930 personel polisi diturunkan untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah dokter di DKI Jakarta. Ribuan personel tersebut di tempatkan di beberapa titik di jalan Ibu kota.
"Hari ini pengamanan biasa saja. Ada 1.930 personel dikerahkan untuk melakukan pengamanan aksi demonstrasi," ujar Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya Kombes Chaerul Nur Alamsyah, saat dihubungi, Rabu (27/11).
Chaerul menuturkan, ratusan personel juga ditempatkan di sejumlah objek vital. "Untuk di Istana ada 235 personel. Di Bundaran HI 224 personel dan di Mahkamah Agung ada 160 personel," terangnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri telah menyiapkan rekayasa lalu lintas terutama pembagian kendaraan yang menuju pelabuhan Merak
Baca SelengkapnyaSebanyak ribuan personel dikerahkan termasuk tim K-9 dari Ditpolsatwa Korsabhara Baharkam Polri.
Baca SelengkapnyaTA dan suaminya langsung meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaBeberapa tindakan yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama kram perut.
Baca Selengkapnya"Sanksi kepada 6 personel berupa pemberhentian tidak hormat karena telah mencoreng nama baik Polri,"
Baca SelengkapnyaBerikut isi pesan dari Jenderal Polri lulusan S3 yang wajib diikuti semua polisi.
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan, penangkapan pelaku pengancaman tersebut setidaknya memberikan pelajaran kepada siapa saja yang melakukan hal serupa.
Baca Selengkapnya