Polri kisruh, polisi menengah sebut banyak gerbong para jenderal
Merdeka.com - Pencopotan Kapolri Jenderal Sutarman oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat gempar lingkup Kepolisian. Apalagi calon Kapolri Komjen Budi Gunawan menjadi tersangka dugaan rekening gendut dan mutasi di kalangan jenderal bintang tiga yang aneh.
Ternyata, gejolak kegelisahan bukan hanya di tingkat elite Polri saja. Lingkup bawah Polri pun demikian.
Salah satu perwira menengah di kepolisian Jakarta beranggapan di copotnya Kapolri Jenderal Sutarman dinilai penuh unsur politis walaupun hal tersebut merupakan hak prerogatif presiden.
"Itu mah sudah politis banget, walaupun memang diakui di kalangan elite banyak gerbong-gerbong. Tapi mau bagaimana itu lah dunia kepolisian negeri ini," kata seorang anggota polisi yang enggan disebutkan namanya ketika berbincang dengan merdeka.com, Senin (19/1).
Seorang polisi yang sudah malang melintang bertugas di berbagai daerah dengan pangkat AKBP tersebut, mengaku sudah biasa mengenai adanya gerbong-gerbong tertentu di lingkup Polri.
"Udah biasa lah mas, semua orang tahu kok Kapolri yang kemarin itu kan satu gerbong sama Kabareskrim dicopot," tandasnya.
Namun, ketika ditanya mengenai Calon Kapolri, Komjen Budi Gunawan, dirinya bergeming dan tidak terlalu mengerti apakah sang mantan ajudan sewaktu Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden tersebut mulus langkahnya menjadi orang nomor satu Polri.
"Wah kalau soal itu masih banyak kemungkinan, bisa jadi yang Plt nerusin, bisa jadi tetep komandan (Budi Gunawan)," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komjen Polisi (Purn) Oegroseno mengungkap rahasia saat dirinya masih mengabdi di Polri.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Kapolri Jenderal Sigit mengatakan sosok presiden selanjutnya mampu meneruskan estafet kepemimpinan ke depan.
Baca SelengkapnyaRambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Imbauan itu sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaPesan penting jenderal bintang satu untuk para anggota Polri.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaDua orang bintara dihukum push up oleh Kapolres karena tak bawa istri saat upacara pelantikan kenaikan pangkat.
Baca SelengkapnyaPolres Khusus Kawasan IKN ini, akan memberikan pelayanan kepolisian terhadap enam kecamatan.
Baca Selengkapnya