Polri: Jahitan di tubuh 3 TKI bekas autopsi
Merdeka.com - Hasil autopsi yang dilakukan Polri membuktikan tidak ada organ-organ tubuh tiga TKI yang ditembak mati di Malaysia hilang. Dengan demikian, dugaan penjualan organ tidak terbukti.
Dalam penjelasannya di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (27/4), Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen Musaddeq Ishaq menjelaskan, sejak Kamis (26/4) kemarin, Polri dibantu Fakultas Kedokteran Universitas Mataram telah melakukan autopsi terhadap tiga TKI.
"Sebab kematian adalah adalah akibat luka tembak di kepala dan dada kiri. Seluruh organ vital, otak, mata, jantung, hati, ginjal, dan lain-lain dalam keadaan lengkap," ujarnya.
Musaddeq menambahkan, jahitan yang ditemukan di tubuh para TKI tersebut adalah bekas autopsi yang dilakukan pihak forensik Malaysia. "Semua jahitan yang ditemukan adalah bekas irisan autopsi dalam rangka untuk menemukan kelainan di dalam jenazah," kata dia.
Dari hasil autopsi ulang yang dilakukan, Musaddeq menyebutkan, dua TKI tewas akibat luka tembak di kepala dan dada kiri. Satu TKI lagi luka tembak di kepala. "Memang ada peluru yang kena alis mata kiri, mungkin kena ke bola matanya, sehingga bola mata itu harus dikeluarkan, lalu dilakukan analisis. Apalagi kalau ada peluru yang tertinggal di organ, harus diambil sebagai alat bukti di peradilan," paparnya.
Berdasarkan temuan itu, tudingan pihak keluarga jika mata korban dijual, tidaklah benar. "Keluarga kan tidak membedah, kami yang membedah. Semua sudah terjahit rapi. hasil autopsi dari rumah sakit di Malaysia tidak ada yang beda.
Soal jumlah tembakan, Musaddeq menolak mengungkapkan. "Itu rahasia kedokteran. Setiap SOP dokter forensik itu sama pada waktu melakukan autopsi organ. Pada saat autopsi selesai (organ) kita kembalikan, itu demi menjaga estetika, supaya tidak acak-acakan. Dan setiap kematian yang tidak wajar, harus dilakukan autopsi. Hasil autopsi hanya digunakan untuk peradilan. Yang berhak mendapatkan hasil visum itu peradilan," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kronologi Santri di Jambi Tewas Penuh Luka: Telepon Ibu Mau Kasih Kejutan, 2 Jam Kemudian Meninggal
Saat dilakukan autopsi yang dilakukan oleh dokter ahli forensik Bhayangkara Jambi, Dokter Erni Situmorang, ternyata ditemukan sejumlah luka di tubuh AH.
Baca SelengkapnyaEkshumasi Rampung, Polisi Tunggu Hasil Autopsi Buka Tabir Kematian Anak Tamara Tyasmara
Pembuktian penyebab kematian bocah tersebut melalui pelbagai pendekatan penyidikan atau Crime Scientific Investigation (CSI).
Baca SelengkapnyaHasil Autopsi Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, Ada Luka Akibat Benda Tumpul
Hasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terungkap Penyebab Rentetan Kontak Tembak KKB dengan TNI Polri di Intan Jaya Papua
Tercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.
Baca SelengkapnyaEnam Prajurit TNI Penganiaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali Terancam 5 Tahun
Berdasarkan hasil visum tim dokter, korban tidak ada yang mengalami luka dalam atau patah tulang.
Baca SelengkapnyaDokter Forensik ini Ungkap Kasus Pembunuhan Bayi dari Belatung, Sosoknya Dulu Ramai Disorot di Kasus Kopi Sianida Mirna
Cerita ahli forensik Indonesia pernah ungkap kasus pembunuhan dari hasil otopsi.
Baca SelengkapnyaDiduga Gagal Menyalip, Pasutri di Jakut Tewas Terlindas Truk Kontainer
Korban langsung dinyatakan tewas di tempat. Saat ini, kedua korban telah dibawa ke RSCM guna autopsi.
Baca SelengkapnyaKasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?
Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca SelengkapnyaPasien Kritis Meninggal Akibat Ditolak RS di Malang, Begini Penjelasan Rumah Sakit
Pasien Kritis Meninggal Akibat Ditolak RS di Malang, Begini Penjelasan Rumah Sakit
Baca Selengkapnya