Politisi Gerindra nilai pembagian 4 bidang Capim KPK prematur
Merdeka.com - Anggota DPR dari Partai Gerindra Wenny Warouw mengkritik keras pembagian 4 bidang Capim KPK oleh Pansel. Menurutnya, hal itu merupakan suatu langkah prematur yang mendahului fit and proper test oleh DPR.
"Kami lihat prematur pembagian itu. DPR kan punya penilaian sendiri," ujar Wenny di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/9).
Sekalipun tak meremehkan kinerja Pansel KPK yang telah bersusah payah menyaring para Capim, Wenny menilai fit and proper test di DPR nantinya tetap mempunyai kriteria sendiri untuk menentukan siapa yang layak menjadi pemimpin KPK nantinya.
"Komisi III lebih pintar dari pansel. Kami akan tanya lalu kami akan lihat, kami punya standar sendiri siapa yang akan jadi pemimpinnya," papar dia.
Ketika ditanya apakah 8 nama Capim yang sudah diserahkan kepada Presiden Jokowi itu layak menjadi pemimpin lembaga pembatasan korupsi, ia menegaskan, yang harus diperhatikan adalah para calon itu harus mengutamakan kepentingan masyarakat luas dan bebas dari kepentingan politik serta mempunyai visi keberanian, berintegritas dan profesional.
"Tugas itu untuk kepentingan masyarakat bukan untuk parpol. Dia punya integritas, lalu apa dia profesional gak di KPK supaya dia tahu pencegahan, dia tahu gak cegah korupsi lalu penindakannya," ujarnya.
"Dia juga harus berani. Berani tidak mau diintervensi, berani tidak diintervensi parpol dan didesak wartawan," tandas mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo ini.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI
Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR Sudah Ingatkan Potensi Korupsi Timah: Angkanya Fantastis
Politikus Partai Gerindra tersebut juga mengungkap bahaya dari korupsi SDA yang bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini
Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaTak Penuhi Rasa Keadilan, KPK Banding Atas Vonis Eks Komisaris Wika Beton
Hakim kemudian menjatuhkan vonis 5 tahun penjara terhadap terdakwa.
Baca SelengkapnyaLKPP Bertekad Sejahterakan UMKK Jateng Lewat e-Katalog
Kepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK
Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaCurhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaGerindra Doakan Perjuangan PPP untuk Bertahan di Parlemen Melalui MK Membuahkan Hasil Positif
Untuk rencana pertemuan, hingga kini belum menemukan waktu yang pas untuk dilaksanakan.
Baca Selengkapnya