Politikus Demokrat yang tertangkap judi mulai di sidang
Merdeka.com - Palar Nainggolan, mantan Ketua DPD Partai Demokrat Sumut yang kini menjadi anggota DPRD Sumut beberapa waktu lalu diciduk polisi karena kedapatan sedang asyik berjudi bersama dua orang rekannya yaitu Fahruddin dan Hanafi Sani. Hari ini, Palar menjalani sidang perdananya di Pengadilan Negeri Sumut dengan agenda mendengarkan dakwaan.
Di hadapan majelis hakim yang diketuai ET Pasaribu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Marina Surbakti menyebut ketiganya telah melakukan perjudian di restoran Lapangan Golf Martabe, Tuntungan pada 5 Mei lalu sekitar pukul 20.00 WIB. Mereka tertangkap tangan sedang bermain judi jenis joker karo dengan barang bukti dua set kartu joker dan uang tunai Rp 1,1 juta.
Diwaktu bersamaan, turut disidang pula Kakanwil PT Pos Indonesia Sumatera Utara-NAD, Supendi. Supendi juga didakwa untuk kasus yang sama.
Palar dan Supendi Cs didakwa telah melanggar Pasal 303 ayat (1) ke-1 KUHPidana. Pasal ini memuat ancaman hukuman maksimal 2 tahun penjara.
Penasihat hukum keempat terdakwa, Warinson Sinaga, menyatakan mereka tidak menyampaikan eksepsi, sehingga persidangan dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi-saksi.
Saksi Budianto dan Rapolo Siahaan menyatakan mereka bersama tiga personel Polri lainnya diperintahkan menggerebek aktivitas perjudian di Lapangan Golf Martabe, setelah kepolisian mendapatkan laporan masyarakat. Selanjutnya mereka menyergap keempat terdakwa sedang memegang kartu joker dengan sejumlah uang di atas meja. Polisi juga mendapatkan kertas putih berisi catatan aktivitas perjudian itu.
"Salah seorang terdakwa mengaku taruhannya Rp 200 ribu," ujar Rapolo.
Namun, sebagian keterangan saksi dibantah para terdakwa.
"Kami memang memegang kartu, tapi hanya ada uang Rp 350 ribu di atas meja yang kami kumpulkan untuk membayar makan," sebut Palar yang kemudian diamini terdakwa lainnya.
Setelah mendengarkan keterangan saksi, hakim menunda sidang. Pemeriksaan terdakwa dijadwalkan berlangsung Kamis (14/6).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDalam sistem demokrasi, rakyat memegang kekuasaan tertinggi.
Baca SelengkapnyaPemilu yang demokratis sangat penting untuk menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dan memastikan bahwa warga negara memiliki suara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu
Baca SelengkapnyaMulai dari politisi Golkar hingga NasDem sudah mulai ramai diperbincangkan sebagai Cagub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerkas Dugaan Politik Uang Lengkap, Caleg Demokrat Diserahkan ke Kejari Makassar
Baca SelengkapnyaYaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca Selengkapnya