Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi Tetapkan 2 Tersangka Terkait Kematian Tahanan Kasus Narkoba Polres Tangsel

Polisi Tetapkan 2 Tersangka Terkait Kematian Tahanan Kasus Narkoba Polres Tangsel Ilustrasi borgol. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Polres Tangerang Selatan, menetapkan dua tahanan titipan perkara narkotika Polres Tangsel, sebagai tersangka tindak pidana penganiayaan terhadap SS (33). Korban merupakan tersangka kasus lain yang tewas diduga akibat penganiayaan yang dilakukan kedua tahanan tersebut.

"Tersangka dua orang itu sedang proses menjalani pemeriksaan karena kasus narkoba, tapi penahananya di kami belum inkrah," kata Kapolres Tangsel AKBP Iman Imanudin ditemui di Mapolres Tangsel, Senin (19/4).

Kedua tahanan itu disangkakan pasal penganiayaan. "Keduanya juga kami sangkakan kembali atas penganiayaan terhadap tahanan (meninggal)," ujar Iman.

Dia memastikan, kedua tahanan tersangka penganiayaan itu telah diperiksa tim Propam Polres Tangsel dan Polda Metro Jaya.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan, penyidik Propam Polres dan Polda terkait pelaksanaan penjagaan oleh kita. Di pasang CCTV, dilorong, di setiap ruangan terpasang CCTV, hanya di kamar mandi saja tidak, enggak boleh," kata dia.

Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendatangi Mapolres Tangerang Selatan untuk mencari dan mengumpulkan sejumlah bukti dugaan penyebab kematian seorang tahanan narkoba berinisial SS (33), Jumat (16/4).

SS merupakan tahanan Sat Narkoba Polres Tangsel, dikabarkan tewas saat menjalani masa pemeriksaan di Mapolres Tangsel. Dia diamankan polisi pada awal Desember lalu. Kemudian pada tanggal 11 Desember SS dinyatakan meninggal dunia karena sakit.

"Kami sedang meminta salinan dokumen penyerahan jenazah korban ke keluarganya. Itu kami butuh salinannya, (tapi) belum dikasih," kata Ketua Tim Pemantauan Penyelidikan Komnas HAM Wahyu Pratama Tamba di Mapolres Tangerang Selatan.

Dia menerangkan, dari dokumen tersebut, nantinya akan memperlihatkan fakta kematian SS. "Keluarga (ingin) mengetahui penyebab kematiannya, kapan meninggal dunianya, karena ini bentuk transparansi, akuntabilitas dari Polres Tangsel dalam menyerahkan jenazah korban," lanjut dia.

Wahyu menerangkan, selain salinan dokumen penyerahan jenazah kepada keluarga korban, Komnas HAM juga membutuhkan bukti rekaman kamera pengawas atau Closed Circuit Television (CCTV). Hal ini untuk mengetahui kebenaran informasi adanya dugaan penganiayaan.

"Kemudian juga CCTV kami butuh. Sebab semua Polres kebanyakan sudah menyediakan CCTV untuk menjangkau aktivitas para tahanan. Untuk proses kasus ini kami dituntut untuk bisa selesai tujuh hari mendatang," kata Wahyu.

Sebelumnya, SS dikabarkan meninggal dunia saat menjalani pemeriksaan di satuan narkoba. Cerita ini diungkap keluarga.

Pengakuan anggota keluarga, SS ditangkap polisi pada 1 Desember lalu. Pihak keluarga baru mengetahui SS ditahan pada 8 Desember setelah mendapatkan surat penahanan dari polisi.

"Almarhum diamankan tanggal 1 Desember, dan kami keluarga baru mengetahui dia ditahan tanggal 8 melalui surat penahanan polisi bernomor : B/ / XII/Res.4.2/2020 yang dialamatkan ke salah satu kerabat korban di Pesanggrahan, Jakarta Selatan," kata kerabat korban saat dihubungi, Senin (14/12).

"Kemudian tanggal 9 Desember, saya datang bertemu almarhum dengan kondisi sangat lemah dan banyak luka," sambungnya.

Menurut dia, SS ditangkap karena kedapatan menyimpan sabu di antara duit yang didapat dari seorang pengunjung bengkel miliknya.

Dia menambahkan, saat membesuk SS keluarga melihat kondisinya memprihatinkan.

"Waktu dibesuk, Sigit kondisinya sudah parah. Di jidatnya ada luka robek, leher belakangnya ada luka kayak bekas tetes-tetesan plastik dibakar. Kelingking kanannya patah. Waktu diajak ngobrol, kelihatan banget dia benar-benar nahan sakit, enggak tahu badannya ada luka apa lagi. Saat adiknya bertanya sama Sigit, polisi justru yang sering memotong menjawabnya," jelas dia.

Hingga akhirnya, keluarga mendapat kabar duka pada Jumat 11 Desember 2020 pagi bahwa SS sudah meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSU Tangerang. Tidak diketahui pasti apa penyebab meninggalnya korban.

Polisi hanya memberikan secarik kertas surat pengantar kematian almarhum, bertanda tangan dokter forensik yang menyatakan korban tewas dalam perjalanan menuju RS.

"Kejanggalan lain, saat kami hendak menjemput jenazah almarhum di RS, polisi hanya minta keluarga untuk bertemu di tengah jalan. Sementara pengurusan pemandian dan pengafanan jenazah oleh polisi," ucap dia.

Merasa keberatan serah terima jenazah dilakukan di tengah jalan, pihak keluarga meminta jasad SS diantar ke rumah keluarga di wilayah Cawang, Jakarta Timur.

"Pas datang pakai satu mobil ambulans dan satu mobil pribadi isi empat polisi tanpa seragam. Kalau mobil ambulans-nya enggak ada tulisan RSU Tangerang, cuma warna merah-putih pelat hitam. Waktu datang ke Cawang juga enggak lama, petugas sempat bertanya ke adiknya Sigit apakah udah banyak yang tahu kematian kakaknya dan menyuruh cepat-cepat bawa jenazah katanya kasihan," jelas dia.

Ditambahkannya, selesai mengawal proses pemakaman, petugas baru memberikan surat kematian ke pihak keluarga yang dikeluarkan RSU Tangerang.

"Surat kematian ada. Cuma kayak oret-oretan doang selembar. Tulisannya dari RSU Tangerang. Di situ juga cuma ditulis karena sakit," kata dia.

Informasi kematian seorang napi kasus sabu tersebut dikonfirmasi terpisah pada Waka Polres Tangsel, Kompol Stephanus Luckyto.

Dia mengaku baru akan mendalami tahanan SS asal Tegal yang meninggal dunia. Dia memastikan, Polres Tangsel akan bersikap transparan dan bertanggung jawab atas kematian tahanan satuan narkoba tersebut.

"Polres Tangsel akan mendalami informasi tersebut, pada prinsipnya Polres Tangsel akan transparan dan bertanggung jawab atas penyebab kematian meninggalnya tersangka SS," jelas Kompol Stephanus Luckyto di Mapolres Tangsel, Kamis (17/12).

Menurut dia, berdasarkan keterangan pihak rumah sakit yang memeriksakan kesehatan tersangka, SS memiliki riwayat penyakit sesak nafas.

"Akan kita dalami keterangan itu, dasar informasi keluarga dari mana. Karena keterangan dari dokter sakit, dia punya sakit tanggal 9 dan 10 dibawa ke RS," ucap dia.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ungkap 11 Kasus Dalam Tiga Bulan, Polisi Tangkap 11.828 Tersangka Narkoba
Ungkap 11 Kasus Dalam Tiga Bulan, Polisi Tangkap 11.828 Tersangka Narkoba

Asep mengungkapkan, selama tiga bulan tersebut pihaknya telah mengungkap 11 kasus tindak pidana narkoba di beberapa daerah.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap 3 Tahanan yang Kabur dari Polsek Tanah Abang, Tiga Lagi Masih Buron
Polisi Tangkap 3 Tahanan yang Kabur dari Polsek Tanah Abang, Tiga Lagi Masih Buron

Tiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap

Baca Selengkapnya
Saat Polisi Terduga Pelaku Pencabulan Anak Tiri di Surabaya Menangis ke Nenek Korban agar Cabut Laporan
Saat Polisi Terduga Pelaku Pencabulan Anak Tiri di Surabaya Menangis ke Nenek Korban agar Cabut Laporan

Polisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polisi Tembak Pengedar Narkoba, Peluru Malah Nyasar Kena Mahasiswi
Polisi Tembak Pengedar Narkoba, Peluru Malah Nyasar Kena Mahasiswi

IP tetap tidak mau menyerah sehingga tim Opsnal Unit 1 melakukan tindakan tegas terukur.

Baca Selengkapnya
16 TPS Kebanjiran di Tangsel Akan Gelar Pemungutan Suara Akhir Pekan Ini
16 TPS Kebanjiran di Tangsel Akan Gelar Pemungutan Suara Akhir Pekan Ini

Bawaslu Kota Tangerang Selatan merekomendasikan pelaksanaan pencoblosan pada 16 TPS yang tertunda akibat banjir, dilaksanakan pada akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya
Dua WNA jadi Korban Begal di Tamansari, Lima Pelaku Berhasil Diringkus Polisi
Dua WNA jadi Korban Begal di Tamansari, Lima Pelaku Berhasil Diringkus Polisi

Korban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku

Baca Selengkapnya
Masih Dikejar Polisi, Ini Identitas 14 Napi Kabur dari Polsek Tanah Abang
Masih Dikejar Polisi, Ini Identitas 14 Napi Kabur dari Polsek Tanah Abang

Para tahanan yang kabur tersebut terdiri dari tindak pidana kriminal umum, narkoba, dan titipan jaksa.

Baca Selengkapnya
Densus Tangkap 7 Terduga Teroris di Sulteng: Aksi Penegakan Hukum yang Berhasil!
Densus Tangkap 7 Terduga Teroris di Sulteng: Aksi Penegakan Hukum yang Berhasil!

Ketujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif

Baca Selengkapnya
4 Korban Meninggal Tabrakan KA Turangga vs KA Lokal Dievakuasi, Petugas Fokus Bersihkan Lokasi Kejadian
4 Korban Meninggal Tabrakan KA Turangga vs KA Lokal Dievakuasi, Petugas Fokus Bersihkan Lokasi Kejadian

Setelah selesai, tim dari PT KAI akan melakukan asesmen terkait dengan kondisi kelayakan untuk digunakan kembali pada jalur ini.

Baca Selengkapnya