Polisi tes DNA terkait kasus pelecehan seksual Raja Surakarta
Merdeka.com - Guna membuktikan kebenaran kasus pelecehan seksual terhadap AT (14) yang diduga dilakukan oleh Raja Keraton Kasunanan Surakarta Paku Buwono (PB) III Hangabehi, polisi akan melakukan uji tes DNA. Namun tes tersebut baru akan dilakukan setelah korban melahirkan bayi yang dikandungnya.
Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai mengatakan tes DNA dilakukan lantaran pihaknya kesulitan membaca rekaman CCTV di hotel Mulia yang menjadi lokasi kejahatan seksual yang diduga dilakukan oleh sang raja.
"Hasil rekaman CCTV di hotel Mulia tidak bisa dimunculkan kembali. Karena usia rekaman sudah mencapai 4 bulan dan sudah tidak bisa dibangkitkan lagi, untuk mengetahui kejadian di hotel pada waktu sesuai dengan yang dilaporkan," ujar Andy kepada wartawan, Kamis (25/9).
Kapolres mengatakan, sebenarnya rekaman CCTV tersebut sangat penting untuk mengetahui kebenaran keterangan saksi. Namun berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan tim forensik di Semarang, rekaman saat kejadian sudah tertimpa rekaman baru. Petugas juga mengalami kesulitan lantaran saat kejadian, kondisi korban tak sadar, akibat diberi sebuah permen.
"Hasil rekaman saat kejadian sudah ditimpa dengan rekaman CCTV yang baru. Menurut pihak hotel CCTV di sana hanya mampu merekam kejadian selama dua bulan," tandasnya.
Satu-satunya jalan, menurut Kapolres adalah dengan melakukan tes DNA terhadap bayi yang dilahirkan AT nanti. Usia kandungan AT saat ini diperkirakan baru berusia sekitar 5 bulan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Cek DNA pada Tali yang Ikat Satu Keluarga Lompat dari Apartemen, Ternyata Ini Tujuannya
Polisi Cek DNA pada Tali yang Ikat Satu Keluarga Lompat dari Apartemen, Ternyata Ini Tujuannya
Baca SelengkapnyaApa Kabar Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor UP? Ini Kata Polisi
Rektor ETH sudah pernah diperiksa dalam kasus ini. Dia membantah melakukan pelecehan. Dia menyebut ada upaya kriminalisasi di tengah pemilihan rektor UP.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Menegangkan Pelaku Tega Bunuh Anak Tamara Tyasmara di Kolam Renang Terekam CCTV
Polisi menjerat pelaku dengan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepala Kantor Kemenag Sulbar Dilaporkan Bawahan ke Polisi, Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual
Kepala Kantor Kemenag Sulbar Dilaporkan Bawahan ke Polisi, Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual
Baca SelengkapnyaPolisi Cari Motif Satu Keluarga Bunuh Diri Lewat DNA Forensik dan Psikologi Forensik
Polisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaPolisi Periksa 8 Saksi Usut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menerangkan, korban RZ telah dimintai keterangan sebagai saksi bersamaan dengan tujuh orang lainnya.
Baca SelengkapnyaKorban Pelecehan Seksual Rektor UP Jalani Pemeriksaan Forensik di RS Polri Hari Ini
Setelah lama memendam, RZ memberanikan diri melaporkan pelecehan yang dialami.
Baca SelengkapnyaDalih Siskaeee Ajukan Praperadilan: Penetapan Tersangka Dipaksakan dan Terburu-buru
Gugatan praperadilan itu diajukan Siskaeee usai ditetapkan polisi sebagai tersangka pemeran rumah produksi film porno Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPolisi Tunggu Hasil Labfor Forensik Pastikan Motif Satu keluarga Lompat dari Apartemen di Jakut
Penyidik Polres Metro Jakut belum menyimpulkan penyebab satu keluarga melakukan aksi bunuh diri.
Baca Selengkapnya