Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi tegaskan kasus Sisca penjambretan, case closed?

Polisi tegaskan kasus Sisca penjambretan, case closed? Sisca Yofie. ©facebook

Merdeka.com - Sisca Yofie (34), Branch Manager PT Verena Multi Finance cabang Bandung, tewas secara sadis pada 5 Agustus lalu di kawasan Sukajadi, Bandung, Jawa Barat. Dia meregang nyawa di tangan dua bandit jalanan Ade dan Wawan.

Peristiwa ini bermula saat Sisca baru saja tiba di kosnya, di Jl Sentra Indah Utara, Bandung, Jawa Barat, sekitar pukul 18.15 WIB. Saat itulah, pelaku yang merupakan keponakan dan paman melancarkan aksinya untuk menjambret tas Sisca yang masih berada di mobil Nissannya.

Menurut pengakuan Wawan, aksi mereka tepergok Sisca. Dia dan Sisca pun saling menarik tas hingga wanita cantik itu terjatuh. Takut aksinya ketahuan warga, lanjut Wawan, dia lantas buru-buru kabur. Saat kabur itu, Sisca masih coba melawan dengan mengejar motor yang melaju dengan kecepatan 70 km/jam.

Tak sampai di situ, Wawan menambahkan, Sisca sempat memegang lehernya untuk menghentikan laju motor yang mereka tunggangi. Semakin panik, Wawan lantas mengeluarkan sebilah golok dan membacok ke arah kepala Sisca dengan harapan korban melepaskan pelukannya.

Setelah mendapatkan bacokan tiga kali, kata Wawan, Sisca lemas dan terjatuh. Saat Sisca terjatuh, bagian rambutnya tersangkut di gir motor dan kemudian mereka berhasil meninggalkan wanita berambut panjang yang sudah berlumuran darah itu di depan Lapangan ABRA, Cipedes, Sukajadi, Bandung. Lokasi tubuh Sisca berjarak sekitar 500 meter dari indekosnya.

Saat itu, Sisca yang dalam keadaan kritis masih bernapas. Tapi dalam perjalanannya menuju rumah sakit dia mengembuskan napas terakhir.

Meski terus dicecar, Ade dan Wawan tetap mengaku niat awalnya hanya ingin menjambret, bukan sengaja membunuh atas perintah seseorang. Atas pengakuan kedua pelaku, polisi akhirnya membuat kesimpulan awal, peristiwa sadis ini adalah pencurian dengan kekerasan dan belum terindikasi ini karena ulah pembunuh bayaran.

"Yang kita lihat persiapan ada. W memang mengajak A untuk menjambret. Tapi siapa sasarannya dia belum menentukan orangnya. Dia berputar cari mangsa. Melihat mobil berhenti kemudian liat, itulah sasarannya yang didapat," kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Sutarno, di awal-awal kasus lalu.

Pengakuan kedua pelaku ini ditampik keras oleh salah seorang saksi, Reza, yang saat kejadian berada tak jauh dari lokasi. Meski tak tahu jelas kejadian sebenarnya karena suasana di sekitar gelap, Reza justru melihat dari kejauhan rambut panjang Sisca memang sengaja ditarik hingga tubuhnya terseret, kemudian ditinggalkan begitu saja di badan jalan.

Pengakuan Reza itu diperkuat dari rekaman CCTV yang terpasang di sebuah rumah. Dalam CCTV itu terlihat Sisca berada di sebelah kanan bagian belakang motor.

Dugaan Sisca tak sekadar dijambret dikuatkan dengan pengakuan seorang pria bernama Yadi yang melihat jelas kejadian malam itu. Yadi menyampaikan apa yang dilihatkan kepada Rudi, anak pemilik indekos, dua hari setelah kejadian tentang malam nahas yang menimpa Sisca.

"Dia (Yadi) orang yang sedang bertamu, yang tidak jauh dari Sisca," ujar Rudi kepada merdeka.com beberapa waktu lalu.

Saat kejadian, Yadi berada di mulut Gang Tuker, sekitar 20 meter dari indekos Sisca. Keluar dari Gang Tuker dengan mengendarai motor, Yadi melihat dua orang pelaku itu turun dari motor yang diparkir sekitar 10 meter dari lokasi Sisca. Saat itu Sisca lagi turun dari mobil dan membuka pagar.

"Dua pelaku turun dari motor, lalu teriak 'woi'. Sisca nengok, lalu dibacok mengenai dahi kanan. Sisca melemah, kemudian dipapah ke motor sekitar 10 meter dari lokasi. Sisca diapit. Sisca dipapah," lanjut Rudi menirukan penuturan Yadi.

Yadi mengaku melihat pelaku menyeret kepala Sisca pakai tangan kiri. Sayang, Rudi sendiri mengaku kehilangan kontak dengan Yadi. Sayang, pasca berbincangan singkat malam itu, Rudi mengaku tak pernah lagi melihat Yadi. Dia tak tahu di mana Yadi berada kini.

Kasus ini semakin menarik saat penyidikan berlangsung tiba-tiba saja Kapolrestabes Bandung, Kombes Sutarno, mengungkap satu fakta. Sutarno menyebut Sisca menjalin hubungan dengan seorang polisi yang berdinas di Polda Jabar bernama Kompol Albertus. Padahal Albertus sudah memiliki istri.

Hubungan gelap mereka terungkap setelah polisi menggeledah kamar kos Sisca sesaat setelah kejadian. Di kamar itu, polisi mendapat foto mesra Sisca dan Albert, juga surat cinta mereka.

Anehnya, dalam surat cinta itu juga terdapat lembaran kertas yang berisi kebencian Sisca pada Albert. Setelah pihaknya menyelidiki, ternyata Sisca dan Albert memang sudah mengakhiri percintaan mereka sejak 2012 lalu, dan memilih tetap menjaga keutuhan rumah tangganya. Diduga hal itulah yang membuat Sisca benci pada Albert.

Meski meninggalkan Sisca, Albert masih cinta wanita berambut panjang itu. Bahkan saat jasad Sisca disemayamkan di rumah duka, Albert sempat melayat dengan wajah sedih.

"Albert itu pria pertama yang dikenalkan kepada keluarganya. Sisca nggak pernah mengenalkan pacar-pacar sebelumnya. Itu artinya, Sisca sudah serius dengan Albert," cerita Reza.

"Kakaknya ngenalin ke saya kalau itu mantan pacarnya Sisca satu tahun belakangan," tambahnya.

Dan terkait penemuan ini, polisi menegaskan Kompol A tak terkait dengan kematian Sisca meski mereka punya hubungan spesial.

Dari berbagai pengembangan kasus di lapangan, sejauh ini polisi masih meyakini bahwa dilihat dari fakta dan bukti kasus Sisca ini murni penjambretan.

"Sejauh ini fakta dan bukti di lapangan bahwa ini (tewasnya Sisca) murni penjambretan, dan tersangka sudah mengakuinya," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul.

Martinus menegaskan, kesimpulan itu bukan berdasarkan opini belaka. Dia juga menegaskan tahapan penyidikan sudah sesuai SOP yang berlaku.

"Kami ini bekerja berdasarkan fakta bukan opini. Kita bekerja berdasarkan barang bukti, olah TKP dan sesuai fakta yang ada," tegasnya.

Kesimpulan sementara polisi ini membuat publik sedikit tak percaya. Sebab dilihat dari sadisnya pembunuhan, rasanya tak mungkin kasus ini sekadar penjambretan.

Meski demikian masih ada satu babak lagi yang diharapkan dapat mengungkap kasus ini dengan sebenar-benarnya. Yakni rekonstruksi bersama para tersangka yang bakal dilakukan Kamis, 22 Agustus mendatang. Dari tahapan rekonstruksi inilah akan diketahui apakah ada babak baru dalam kasus Sisca, atau ditutup dengan kesimpulan penjambretan.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan

Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.

Baca Selengkapnya
Tiga Sosok Menantu Para Jenderal Aktif di Polri, Cantik dan Berprestasi Suaminya Sama-Sama Perwira Polisi

Tiga Sosok Menantu Para Jenderal Aktif di Polri, Cantik dan Berprestasi Suaminya Sama-Sama Perwira Polisi

Berikut tiga sosok menantu para Jenderal aktif di Polri dan suaminya sama-sama perwira Polisi.

Baca Selengkapnya
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Detik-Detik Menegangkan Pelaku Tega Bunuh Anak Tamara Tyasmara di Kolam Renang Terekam CCTV

Detik-Detik Menegangkan Pelaku Tega Bunuh Anak Tamara Tyasmara di Kolam Renang Terekam CCTV

Polisi menjerat pelaku dengan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana

Baca Selengkapnya
Akhirnya Terungkap, Ini Penyebab Ayah dan Anak Tewas Membusuk di Koja

Akhirnya Terungkap, Ini Penyebab Ayah dan Anak Tewas Membusuk di Koja

Polisi resmi menghentikan perkara ini usai merampung investigasi.

Baca Selengkapnya
Polisi Usut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Eks Ketua PSI Jakbar

Polisi Usut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Eks Ketua PSI Jakbar

Saat ini kasus tersebut masih dalam tahap penyidikan oleh tim penyidik Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya
Sambil Meneteskan Air Mata, Curhatan Sang Ibu Awal Kisah Damara Daftar Polisi

Sambil Meneteskan Air Mata, Curhatan Sang Ibu Awal Kisah Damara Daftar Polisi

Cerita haru datang dari sosok casis disabilitas yang berhasil lolos dalam seleksi SIPSS tahun 2024. Sosoknya adalah Damara Prisma Suganda.

Baca Selengkapnya
Tak Tinggal Diam ketika HP Dijambret, Emak-Emak di Serang Kejar Pelaku hingga Tertangkap

Tak Tinggal Diam ketika HP Dijambret, Emak-Emak di Serang Kejar Pelaku hingga Tertangkap

Aksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.

Baca Selengkapnya
Ibu Pembunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Bilang ke Suami ‘Sebentar Lagi Kiamat’

Ibu Pembunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Bilang ke Suami ‘Sebentar Lagi Kiamat’

Suami tidak pernah membawa istri berobat karena hanya menganggap mengalami gangguan pikiran sesaat.

Baca Selengkapnya