Polisi Tak Proses Kasus Rombongan Gubernur NTT Hajar Pengendara Mobil
Merdeka.com - Viral video keributan hingga pemukulan diduga melibatkan rombongan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat dengan seorang pengendara mobil lain. Kejadian itu disebut terjadi pada Jumat (4/12) malam di Jalan Jenderal Sudirman, Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Kapolsek Metro Setiabudi AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, kejadian itu berawal saat salah seorang pengendara mobil memotong jalur rombongan Viktor Laiskodat.
"Intinya ada mobil yang dikemudikan oleh pengemudi mabuk berjalan zigzag dan memotong rombongan kendaraan gubernur NTT," kata Yogen saat dihubungi merdeka.com, Kamis (10/12).
Namun, kejadian itu telah diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak ada tindaklanjut secara hukum karena kedua belah pihak saling memaafkan.
"Saat di Polsek tidak ada laporan terkait pemukulan, hanya selisih paham dan cekcok mulut. Kemudian didamaikan di Polsek," ujarnya.
"Di Polsek tidak ada yang cerita tentang pemukulan, jadi ya tidak ada permintaan visum. Yang mabok minta maaf, yang rombongan memaafkan," sambungnya.
Dia mengaku polisi tidak pernah mengetahui terkait kejadian pemukulan tersebut. Yogen menyatakan baru tahu kejadian tersebut setelah viral di media sosial.
"Jadi Polsek tidak pernah tahu ada pemukulan. Setelah masalah selesai damai, baru viral video tersebut. Yang diduga kejadian yang sama," tegasnya.
Yogen menambahkan proses perdamaian itu terjadi setelah kedua belah pihak mendatangi Polsek Metro Setibudi. Kedua pihak meminta agar bisa didamaikan terkait masalah tersebut.
"Tidak ada yang berbicara masalah gubernur mau ke mana. Mereka cuma bilang rombongan dipotong oleh orang mabuk. Dan datang ke Polsek hanya untuk didamaikan, tidak diperpanjang. Jadi tidak ada laporan resmi," jelasnya.
Saat proses damai, Viktor tidak ikut ke Polsek Metro Setiabudi. Perdamaian ini sendiri dilakukan secara tertulis.
"Hanya perwakilan rombongan gubernur. Gubernurnya enggak ada. Ada suratnya (perdamaian)," tutupnya.
Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni menyatakan DPP tidak mempermasalahkan Victor terkait dugaaan pemukulan rombongannya kepada seorang pengendara mobil. Sebab, menurut dia, NasDem sudah mendengar bahwa masalah tersebut sudah selesai secara kekeluargaan.
"Sudah selesai secara kekeluargaan. Jadi tidak ada masalah apa-apa," kata Sahroni.
Partai NasDem juga tidak meminta klarifikasi atau memberikan teguran kepada Victor atas kejadian tersebut.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemudik juga bisa menitipkan rumah kosongnya kepada polisi agar terus dipantau selama mudik
Baca SelengkapnyaAkibatnya mobil yang berada di lajur satu terpaksa berhenti sesaat.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaKegiatan SOTR kerap disertai dengan iring-iringan kendaraan bermotor pada malam hari jelang subuh
Baca SelengkapnyaPolisi juga masih mendalami pelaku konvoi sekaligus mememastikan mobil terbakar terkena petasan.
Baca SelengkapnyaDE ditangkap Densus 88 pada Senin, 14 Agustus kemarin.
Baca SelengkapnyaKedatangan jenderal bintang dua itu awalnya disambut Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono
Baca SelengkapnyaIa menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.
Baca Selengkapnya