Polisi selidiki Satpol PP pelaku pemaksaan oral seks di Bekasi
Merdeka.com - Aparat Kepolisian Polresta Bekasi Kota menyelidiki kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh anggota Satpol PP Kota Bekasi.
"Korban sudah melapor. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan," kata Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo di Bekasi, Senin (22/9).
Menurut keterangan saksi korban, yakni SAR (sebelumnya ditulis AR), dan ORP (sebelumnya ditulis OV), pelaku memiliki ciri-ciri badan gemuk, tinggi, dan mengenakan jaket. "Pelaku masih lidik," kata Siswo.
Seperti diketahui, korban dibawa Satpol PP dari Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kecamatan Bekasi Barat. Mereka dibawa karena dituduh akan berbuat asusila oleh anggota Satpol PP tersebut. Padahal mereka mengaku usai membeli pulsa di sekitaran Kranji.
OPR dibawa menggunakan sepeda motor matic jenis Yamaha Mio B-3736-KPB, sedangkan dia membuntuti dari belakang. Setelah ditelusuri, motor itu ialah Honda Beat B 3736 KPB warna biru, dan masih terparkir di halaman kantor Satpol PP Kota Bekasi.
Begitu sampai di gedung sepuluh lantai Pemkot Bekasi, anggota Satpol PP itu mulai melakukan interogasi. Menanyai identitas para korban. Namun, usai diinterogasi, mereka malah dipaksa melayani nafsu bejat Satpol PP tersebut.
Lantaran diancam, mereka tak dapat berbuat banyak, bahkan awalnya diminta untuk berhubungan badan, tapi ditolak karena sedang datang bulan.
Mereka kemudian diminta melakukan oral seks oleh anggota tersebut. Sekitar 15 menit mendapatkan perlakuan tidak senonoh, keduanya diperbolehkan pulang ke rumah.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belasan saksi itu di antaranya terlapor ETH dan dua korban RZ dan DF.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Kemenag Sulbar Dilaporkan Bawahan ke Polisi, Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual
Baca SelengkapnyaDiduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang gadis, REM (44) ditangkap polisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tersandung kasus dugaan pelecehan seksual, kedua kader PSI tersebut dipecat dari jabatannya
Baca SelengkapnyaPerempuan inisial R (35) diduga jadi korban pembunuhan
Baca SelengkapnyaDugaan itu setelah polisi melakukan penyelidikan dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaRektor ETH sudah pernah diperiksa dalam kasus ini. Dia membantah melakukan pelecehan. Dia menyebut ada upaya kriminalisasi di tengah pemilihan rektor UP.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaDalam narasi video disampaikan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan.
Baca Selengkapnya