Polisi masih selidiki kasus tewasnya Ibu dan anak di Malang
Merdeka.com - Jenazah Hariadi (57) dan ibunya, Rembati (79) yang ditemukan tidak bernyawa di rumahnya hingga kini belum diketahui penyebabnya. Jasad korban ditemukan sudah dalam kondisi membusuk dengan mulut mengeluarkan darah dan busa.
Hariadi yang sehari-hari sebagai guru olah raga di SMP PGRI Pakisaji, Kabupaten Malang, ditemukan meninggal dalam posisi duduk di ruang tamu. Ditemukan luka dan ceceran darah di tubuhnya. Tidak jauh dari korban terdapat plastik kresek dan sisa gorengan. Selain itu juga ditemukan gelas berisi kopi, sisa dinikmati oleh korban.
Ada muntahan warna putih berikut darah yang keluar dari mulut korban Hariadi. Darah yang sudah mengering yang membasahi tubuh dan kaki korban berasal dari mulut.
Sementara itu jasad ibunya, Rembati ditemukan tergeletak tidak jauh dari anaknya tersebut. Pada pipi kanan Rembati ditemukan luka lubang yang mengarah ke telinga. Tidak jauh dari jasadnya juga ditemukan gorengan.
Jazad keduanya ditemukan Jumat sekitar pukul 10.30 WIB, setelah salah seorang tetangga curiga dengan darah yang ada di tubuh korban. Saksi mengira korban baru saja mengalami kecelakaan tapi enggan meminta tolong.
"Saya minta tolong ke tetangga untuk melihat. Semua tidak tahu kalau sudah meninggal dunia," kata saksi Maimunah (70) yang berbicara dalam bahasa Jawa di lokasi, Jumat (8/5).
Maimunah sendiri sehari-hari dimintai tolong untuk membelikan kebutuhan keluarga oleh Hariadi. Kondisi Rembati yang sudah tua dan mengalami cacat fisik membuatnya harus didampingi. Cara berjalan Rembati dengan ngesot, kendati dalam berbicara masih sangat jelas. Rumah Maimunah sendiri hanya dipisahkan oleh jalan.
Maimunah mengaku hari Kamis masih bertemu dengan Hariadi, cuma sudah dalam kondisi duduk di kursi. Sementara yang masih diingat jelas, Rabu lalu dirinya masih diminta untuk belanja.
"Rabu masih diminta membelanjakan gulo, minyak dan bekatul," katanya.
Kapolres Malang, AKBP Aries Prasetya mengungkapkan, pihaknya belum bisa menduga-duga tentang kemungkinan penyebab kematian korban. Setelah diperoleh hasil visum dan labfor air liur beserta sisa makanan, baru bisa memastikan penyebab kematian korban.
"Barang bukti kita kirimkan ke labfor, semua kita dalami. Sudah dua saksi kita mintai keterangan. Semoga segera terungkap," kata Kapolres Malang, Aries Prasetya
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil ditangkap di kawasan Jakarta Timur, Selasa (2/4) siang hari tadI
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaPetugas Damkar Jaktim Pelaku Pencabulan Anak Kandung Ditahan, Polisi: Khawatir Melarikan Diri
Baca SelengkapnyaMengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca Selengkapnya