Merdeka.com - Polisi biasanya menggunakan tameng dan tongkat untuk menghadapi demonstrasi. Namun, Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki cara lain untuk mengatasi demonstrasi, yakni menggunakan metode zikir.

Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Fachrurrozi mengatakan, metode itu akan digunakan pihaknya mengikuti metode yang sudah dilakukan oleh Polda Jawa Barat.

"Kami akan mengikuti pola yang dilakukan Polda Jabar dalam menangani massa pengunjukrasa di lapangan," kata dia kepada wartawan di Kendari, Senin (30/4), seperti dilansir Antara.

Menurut dia, dengan menyebut nama Tuhan saat berlangsungnya demonstrasi, massa demonstrasi yang mendengarnya kecil kemungkinan melakukan tindakan anarkis.

"Petugas yang diturunkan bukan hanya mengamankan massa tetapi juga melayani hingga melakukan zikir bersama," kata dia.

Saat ini, personel polisi yang akan ditugaskan melakukan zikir di lokasi demonstrasi tengah dilatih. Dia berharap dengan metode zikir, para demonstran bisa lebih santun menyampaikan aspirasinya, tanpa berbuat anarkis.

Cara-cara unik seperti itu, kata dia, akan mengangkat citra polisi. Namun demikian, untuk mengantisipasi tindakan anarkis, pihaknya tetap akan menggunakan peralatan standar untuk menghalau massa.

"Kami upayakan tahun ini sudah mulai merealisasikan cara zikir dalam menghalau atau mengantisipasi tindakan anarkis massa," kata dia.