Polisi ancam jerat penyebar hoax letusan Gunung Merapi dengan UU ITE

Merdeka.com - Beredarnya video erupsi Gunung Sinabung di media sosial yang ditulis dan dikatakan sebagai Gunung Merapi. Polda DIY menanggapi serius beredarnya video yang berpotensi meresahkan masyarakat.

Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto meminta masyarakat agar lebih bijak dalam mengelola informasi. Dia mengungkapkan kabar bohong atau hoax letusan erupsi Gunung Merapi ini beredar melalui grup-grup whatsapp maupun di media sosial.

Dia menegaskan, akibat unggahan video itu, banyak warga yang tertipu dan termakan kabar hoax tersebut.

"Kami imbau jangan asal dalam mengunggah informasi terkait Gunung Merapi. Tunggu informasi resmi dari instansi resmi seperti BPPTKG, TNGM atau BPBD. Sehingga informasinya tidak simpang siur," kata Yuliyanto kepada wartawan, Rabu (23/5).

Yuliyanto menjelaskan, unggahan hoax letusan Gunung Sinabung yang diklaim sebagai Gunung Merapi ini bisa dikenai pelanggaran UU ITE. Sebab, penyebar unggahan hoax itu telah memberikan informasi palsu sehingga menyebabkan keresahan di masyarakat.

"Bisa kami tindak tegas dengan UU ITE. Awal mula kami beritahu dulu pengunggahnya untuk menghapus. Tapi kalau tidak diindahkan ya kami tindak tegas," tegasnya.

Dia menambahkan naiknya status Gunung Merapi dari normal menjadi waspada membuat sejumlah warga mengungsi dan rumahnya kosong. Untuk itu, sambung Yuliyanto, pihaknya mengimbau kepada jajaran Polsek setempat agar meningkatkan patroli.

Selain itu, Yuliyanto mengingatkan, warga diminta terus meningkatkan kewaspadaannya dengan melakukan kegiatan siskamling.

"Antisipasi keamanan lingkungan khususnya dalam situasi seperti harus lebih ekstra. Selain dari kepolisian, warga juga berhak melakukan penjagaan. Tapi tetap berpatokan informasi BPPTKG, jika situasi Merapi meningkat, turun dulu," pungkasnya.