Polisi Ambil Sampel DNA Jasad Balita Tanpa Kepala di Samarinda
Merdeka.com - Polisi terus bergerak menyelidiki temuan balita Ahmad Yusuf Ghazali, ditemukan meninggal tanpa kepala, Minggu (8/12) kemarin. Meski mendapatkan penolakan autopsi dari orangtua balita Yusuf, itu bukan masalah bagi kepolisian.
Penyelidikan polisi langsung dilakukan di hari yang sama. Mesti menolak autopsi, dan keterangan orangtua dari pakaian yang melekat di jasad balita itu adalah Yusuf, namun polisi ingin lebih memastikan lagi.
"Iya, sampel DNA jenazah kita ambil," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa, kepada merdeka.com, Senin (9/12).
Keluarga Menolak Jasad Diautopsi
Damus menerangkan, pakaian balita Yusuf, jadi barang bukti dan petunjuk kepolisian, untuk melangkahkan penyelidikan lanjutan. "Pakaian itu sudah kita amankan," ujar Damus.
Sementara, melihat kondisi jenazah balita Yusuf, Lukman sebagai pamannya, menilainya sangat menyedihkan. "Kami menolak autopsi, karena jenazah sudah terlalu lama," kata Lukman.
Kondisi jenazah yang tidak lagi utuh organ tubuhnya, lanjut Lukman, menepis kemungkinan keponakannya itu meninggal, setelah terjatuh dalam parit, dan kemudian terseret arus. "Saya yakin keponakan kami ini korban kejahatan, penculikan, sindikat," tegas Lukman.
Untuk diketahui, jasad balita yang ditemukan Minggu (8/11) kemarin, di parit besar permukiman warga di Jalan P Antasari II RT 30, dipastikan adalah jasad balita Yusuf, yang hilang selama 16 hari, sejak Jumat (22/11). Itu diketahui, dari pakaian yang masih melekat pada jasad, dan dipastikan ibu kandung korban, Meli Sari (30).
Kasus itu ditangani kepolisian, sejak orangtua balita Yusuf, melapor kehilangan anaknya saat berada di PAUD itu, sehari kemudian Sabtu (23/11). Polisi bergerak menyelidiki, melalui tim Reskrim gabungan Polsek Samarinda Ulu, dan Polresta Samarinda.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Cek DNA pada Tali yang Ikat Satu Keluarga Lompat dari Apartemen, Ternyata Ini Tujuannya
Polisi Cek DNA pada Tali yang Ikat Satu Keluarga Lompat dari Apartemen, Ternyata Ini Tujuannya
Baca SelengkapnyaPolisi Cari Motif Satu Keluarga Bunuh Diri Lewat DNA Forensik dan Psikologi Forensik
Polisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Motif Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, Berkaitan dengan Warisan?
Penyidik masih melakukan olah TKP dan menunggu hasil autopsi keempat jenazah di RS Bhayangkara Palembang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bekuk 3 Tersangka, Begini Kronologi Penembakan di Colomadu Karanganyar
Seorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaPolisi Gali Kembali Makam Casis TNI di Sawahlunto yang Dibunuh Serda Adan
Kapolda mengatakan untuk pengambilan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA), maka dapat dilihat atau dipastikan dengan mendalami struktur gigi jenazah.
Baca SelengkapnyaPolisi Tembak Wanita saat Ngamar Bareng di Kendari
Polisi itu kini diperiksa Propam Polda Sulawesi Tenggara.
Baca SelengkapnyaKasih Ibu Sepanjang Masa, Arkeolog Temukan Jasad Seorang Ibu Sedang Peluk Anaknya Berusia 1.000 Tahun
Kasih Ibu Sepanjang Masa, Arkeolog Temukan Jasad Seorang Ibu Sedang Peluk Anaknya Berusia 1.000 Tahun
Baca SelengkapnyaMenyusuri Sungai Sarang Buaya, Polisi Cek TPS Rawan Pemilih Ganda
Tak peduli apapun rintangan, hambatan, ujian, cobaan, dan medan yang terjal harus ditempuh untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Baca SelengkapnyaPelabuhan Tanjung Priok Geger, Jasad Wanita Ditemukan Membusuk dalam Peti Kemas
Seorang wanita tanpa identitas ditemukan tewas membusuk dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (16/1). Kasus ini masih diselidiki polisi.
Baca Selengkapnya