Polisi akui perlawanan bandar narkoba di luar prediksi
Merdeka.com - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hendro Pandowo menegaskan anggotanya yang melakukan penggerebekan kasus narkoba di Berlan, Jakarta Timur, Senin (18/1), sudah dipersiapkan segala sesuatunya sebelum melakukan aksi. Standar operasional sudah dilakukan dan berkoordinasi sesuai dengan kebutuhan operasi.
"Standar operasional sudah dilakukan. Sudah ada koordinasi dan kelengkapan personel sudah sesuai yang dibutuhkan. Sehingga saat melakukan operasi, kekuatan lawan sudah terhitung. Tapi saat di lapangan, kondisi tidak terprediksi atau di luar prediksi kami," kata Hendro Pandowo, usai pemakaman jenazah Bripka Taufik Hidayat, di Purwakarta, Rabu (20/1).
Dikatakan Hendro, Saat kejadian, ada enam anggota yang dilibatkan. Empat anggota dan dua lagi adalah informan di dalam lokasi rumah yang digerebek bersama para sindikat bandar narkoba. Saat melakukan penggerebekan, Hendro menjelaskan, salah seorang tersangka melakukan provokasi hingga terjadi bentrok.
Dua anggota yang bertugas bisa keluar lewat pintu depan rumah meski satu orang di antaranya terjatuh yakni Iptu Prabowo dan dianiaya para pelaku, hingga mengalami luka bacok di bagian punggung, dan kini dirawat di RS Cipto Mangunkusumo.
Lebih lanjut menurut Hendro, empat anggota lagi berada di dalam rumah dan dalam kondisi terdesak karena sudah diserang massa yang sudah banyak. Mereka pun melarikan diri lewat pintu belakang serta jendela.
"Sehingga ada dua anggota yang selamat dan dua orang anggota meninggal dunia. Jadi tidak ada penyekapan, tapi memang diserang massa. Dalam tubuh almarhum Bripka Taufik pun terdapat luka bekas bacokan di tangan," ujarnya.
Meski begitu, dia menyanggah tidak mempersiapkan penggerebekan dengan maksimal, ketika hanya mengirim personel berjumlah enam orang untuk melakukan penggerebekan.
"Apa yang dilakukan anggota sudah benar, sudah sesuai SOP. Anggota kami mengambil keputusan yang tepat saat itu di lapangan sehingga sebagian anggota kami meninggal dunia dan terluka dalam tugas," ujar mantan Kapolres Purwakarta ini.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asep mengungkapkan, selama tiga bulan tersebut pihaknya telah mengungkap 11 kasus tindak pidana narkoba di beberapa daerah.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan terbaru dilakukan polisi pada Minggu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaMenurut Poengky, pemeriksaan terhadap para atasan dari kelima anggota polisi yang diduga terlibat dalam kasus narkoba harus dilakukan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi.
Baca SelengkapnyaIP tetap tidak mau menyerah sehingga tim Opsnal Unit 1 melakukan tindakan tegas terukur.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap terduga penyebar hoaks rekaman suara Forkopimda Batubara mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaCara ini dilakukan diduga untuk menghindari kecurigaan polisi, dan melancarkan aksi penjualan barang ilegal tersebut.
Baca SelengkapnyaTujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH
Baca SelengkapnyaPeristiwa terjadi saat polisi memburu pengedar narkoba
Baca Selengkapnya