Polisi air amankan 4,6 ton solar ilegal di Aceh
Merdeka.com - Kepolisian Perairan Polda Aceh berhasil mengamankan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi ilegal jenis solar sebanyak 4,6 ton. Solar tersebut hendak diseludupkan ke Pulau Aceh, sebuah pulau terluar di Indonesia.
Direktur Polisi Air, Kombes Pol Bambang Irianto mengatakan, BBM solar yang diamankan itu dalam rentang waktu yang berbeda. Sekitar dua pekan lalu petugas berhasil menangkap 40 jeriken solar dan Rabu malam (3/12) sekira pukul 20.00 WIB kembali berhasil mengamankan 96 jeriken di mana satu jeriken berisi 35 liter.
"Ini hasil dari patroli polisi air untuk mengantisipasi penyelundupan seperti ini, kita berhasil menangkap 2 pekan lalu 40 jeriken dan tadi malam 96 jeriken," jelas Kombes Pol Bambang Irianto, Kamis (4/12) di Markas Polisi Perairan di Lampulo, Banda Aceh.
Katanya, penangkapan solar bersubsidi ini bermula petugas mendapatkan informasi dari masyarakat ada gelagat yang mencurigakan pengangkutan solar pada malam hari. Sehingga petugas langsung bergerak ke lokasi yaitu di pelabuhan Nelayan Ulee Lheue, Banda Aceh.
Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh juga menjadi tempat bersandar transportasi laut berangkat ke Pulau Aceh. Baik perahu pengangkutan orang maupun perahu pengangkutan barang logistik. Demikian juga menjadi tempat berlabuh perahu nelayan.
"Karena diangkut malam, makanya kita tangkap, karena tidak biasa pengangkutan BBM pada malam hari," terangnya.
Bambang Irianto tegaskan kembali, dua kasus penyelundupan BBM bersubsidi tengah dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkapkan pelaku lainnya. Sedangkan pemilik perayu yang hendak mengangkut solar itu mengaku hanya diminta untuk mengantarkan saja.
"Ada satu orang pemilik perahu itu kita periksa yaitu Sugianto Saputra (31). Dia mengaku hanya bertugas mengantarkan saja, semua ini sedang kita proses penyelidikan selanjutnya," tegasnya.
Pemilik perahu KM CP2 yang mengangkut BBM solar itu, Sugianto Saputra mengatakan bahwa dia hanya diminta oleh seseorang untuk mengantarkan solar itu sebanyak 96 jeriken ke Pulau Aceh. "Saya hanya mengantarkan saja, saya dibayar Rp 10.000/jeriken,"jelasnya.
Namun, Sugianto enggan menjelaskan siapa yang memintanya untuk mengantarkan solar itu ke Pulau Aceh. Sugianto memilih bungkam saat diminta menjelaskannya. Dia hanya mengaku sebagai nelayan biasa dan hanya menerima upah mengantar BBM solar yang bersubsidi itu.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pupuk Hingga Solar, Pemerintah Siap Fasilitasi Kebutuhan Petani Saat Masa Tanam
Amran menyebutkan untuk penebusan solar bersubsidi, petani cukup menggunakan tanda tangan kepala desa.
Baca SelengkapnyaSolar Tumpah di Tikungan Pengkol Semarang Picu Kecelakaan, 2 Pemotor Tewas
Dua pengendara sepeda motor tewas setelah terjatuh akibat BBM solar yang tumpah di Jalan Mr Wuryanto atau tikungan Pengkol, Gunungpati, Semarang, Kamis (29/2).
Baca SelengkapnyaAir Mata Bahagia Warga Perbatasan Timor Leste Dapat Sumur Bor hingga Lampu Solar Cell
Walaupun letaknya tidak jauh dari Atambua ibu kota Kabupaten Belu, namun dusun ini belum menikmati infrastruktur jalan, air bersih apalagi listrik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sinkronasi Pembangkit Apung Pertama di Indonesia Rampung, Pasokan Listrik Wilayah Ambon Bertambah 10 Mega Watt
Untuk melistriki wilayah Maluku membutuhkan perjuangan yang berat, sebab harus menghadapi kondisi alam yang menantang.
Baca SelengkapnyaMelawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaFOTO: Temui Nelayan di Brebes, Ganjar Serap Keluhan Terkait Kepastian Harga Solar
Menurut Ganjar, keluhan dari para nelayan harus segera direspons pemerintah agar nelayan bisa sejahtera.
Baca SelengkapnyaDiresmikan Jokowi, Bendungan Karian di Banten Pasok Kebutuhan Air serta Jakarta
Jokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaSopir Pemerkosa Penumpang Angkot di Aceh Barat Dicambuk 154 Kali
Kejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,
Baca SelengkapnyaSaluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga
Warga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca Selengkapnya