Polisi: 3 DPO Terduga Teroris di Jaksel Masih Belum Ditangkap
Merdeka.com - Densus Antiteror Polri telah menangkap 10 terduga teroris pasca aksi teror bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka ditangkap Densus 88 di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
“Sampai saat ini di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sudah 10 tersangka terorisme yang telah ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri,” ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan dikutip dari siaran pers Humas Polri, Rabu (8/4).
Ramadhan mengatakan, Densus 88 telah merilis daftar pencarian orang (DPO) dalam pengembangan penangkapan sejumlah terduga teroris di Jakarta. Tercatat empat orang dalam DPO tersebut tapi baru satu yang tertangkap.
“Densus 88 telah mengeluarkan DPO pada 3 April 2021. DPO tersebut ada 4. Nomor 1, 2, 3, dan 4 atas nama YI, AN, ARH, dan NF,” jata dia.
Dia mengatakan terduga teroris AN ditangkap di DKI Jakarta. Namun dia masih belum bisa merinci penangkapan AN itu. Keempat terduga teroris itu, kata dia, merupakan warga Jakarta Selatan
“Dari keempat tersebut, DPO nomor 2 telah ditangkap. Dari 4 itu, tinggal 3 tersangka DPO yang masih belum ditangkap,” sambungnya.
Ramadhan menyebutkan ketiga DPO tersebut. Ketiganya atas nama Yusuf Iskandar, Arief Rahman Hakim, dan Nouval Farisi. Ketiga orang itu, kata Ramadhan, terdeteksi berkaitan dengan orang-orang yang telah tertangkap beberapa hari lalu.
“DPO tersebut terkait dengan pengembangan aksi-aksi terorisme yang telah dilakukan penangkapan beberapa hari yang lalu,” tutupnya.
Seperti yang diketahui, saat ini Densus 88 terus melakukan operasi penangkapan teroris di Jakarta dan sekitarnya. Operasi penangkapan teroris itu semakin gencar pasca beberapa aksi teror yang terjadi baru-baru ini.
Sebelumnya, 28 Maret 2021, sepasang suami istri (L dan YSF) meledakkan diri dengan bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar. 3 hari kemudian, Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) diserang wanita berinisial ZA. ZA berhasil dilumpuhkan polisi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal TNI ini pasang badan terhadap 3 anak buahnya yang diamankan oleh polisi Malaysia.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan diperlukan untuk melengkapi berkas perkara sesuai petunjuk jaksa penuntut umum.
Baca SelengkapnyaSeorang jenderal TNI kaget melihat anggota Polisi asal Papua yang hanya bertinggi badan 149 cm, bisa masuk karena setia terhadap NKRI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para tahanan yang kabur tersebut terdiri dari tindak pidana kriminal umum, narkoba, dan titipan jaksa.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca SelengkapnyaIsi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaBerani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca Selengkapnya