Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polemik Gelang Berchip Bagi Pasien Karantina

Polemik Gelang Berchip Bagi Pasien Karantina Rusun Nagrak Jadi tempat Karantina. ©2022 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Pengamat kebijakan publik, Riant Nugroho menilai, rencana pemakaian gelang berchip kepada orang yang menjalani karantina terlalu berlebihan. Alokasi anggaran untuk pengadaan gelang tersebut berpotensi diselewengkan.

"Kebijakan berlebihan, berpotensi diselewengkan, dan terjadi pemborosan uang rakyat yang dikuasakan pada negara. Tidak perlu dilakukan," katanya kepada merdeka.com, Senin (17/1).

Menurutnya, pemerintah sebenarnya telah membangun satu sistem untuk menopang upaya tracking seperti penggunaan aplikasi Pedulilindungi. Adanya rencana gelang berchip, ia kembali menekankan bahwa langkah tersebut cukup berlebihan.

"Tidak perlu, berlebihan," pungkasnya.

Sementara, Epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia Dicky Budiman mengatakan, langkah tersebut turut menjadi penolong lantaran tingkat testing di Indonesia sudah mulai menurun.

Dicky menuturkan, ada banyak kemungkinan penyebab tingkat testing dan tracking terhadap kontak erat mulai menurun. Dan itu tidak hanya terjadi di Indonesia, seluruh dunia dikatakan Dicky mengalami hal sama.

"Ya, bisa membantu, karena mungkin sekarang banyak negara kapasitas testingnya menurun dibandingkan saat Delta," katanya kepada merdeka.com, Minggu (16/1).

Untuk itu, kata Dicky, dengan adanya pemakaian gelang dengan tertanam chip di dalamnya, pemerintah diharapkan dapat meningkatkan kapasitas tracking terhadap kontak erat. Khususnya di tengah penularan virus varian Omicron.

"Omicron jauh lebih banyak kasus infeksinya. Sehingga membutuhkan upaya masif testing dan tracking," pungkasnya.

Dia berujar, untuk pemakaian gelang berchip itu sebaiknya hanya dilakukan di lokasi isolasi atau karantina. Setelah orang tersebut telah selesai menjalani masa karantina gelang sebaiknya dilepas.

"Sama seperti di rumah sakit kan? Dipakaikan gelang setelah pulang ke rumah ya lepas saja," ucapnya.

Pihak Satgas masih belum menjelaskan mengenai rencana gelang berchip tersebut.

Sebelumnya, Kepala Sub Bidang Tracing Satgas Penanganan Covid-19 Koesmedi Priharto mengungkapkan, pihaknya tengah mengkaji rencana penggunaan gelang chip untuk orang yang sedang karantina. Gelang dengan chip itu nantinya bakal memantau pergerakan orang yang sedang karantina dari jarak jauh.

"Ini sedang kita coba cari ya, apakah mungkin pasien karantina diberikan gelang. Kemudian, kita bisa memonitor dengan chip yang ditaruh di sana. Orang ada di mana, posisinya seperti apa, kan kita bisa lihat dari kondisi itu karena teknologi sangat memungkinkan saat ini" kata Koesmedi dalam diskusi polemik MNC trijaya 'bersiap hadapi gelombang Omicron', Sabtu (15/1).

Menurutnya, aplikasi PeduliLindungi tak bisa selalu mendeteksi keberadaan orang yang sedang karantina. Berbeda dengan menggunakan teknologi chip.

"Kalau PeduliLindungi kan ditaruh di handphone, kan kalau di handphone bisa ditinggal sama dia. Kemudian, dia pergi ke mana-mana kita tidak bisa monitor dia. Berbeda dengan chip, dipasang di badan orang itu sendiri," ujarnya.

Dia mengatakan, bahwa Satgas ingin mencari cara agar orang yang dikarantina bisa menerima dengan baik. Sebab, selalu ada masalah dengan orang yang sedang menjalani karantina.

"Kita harus mulai mencari model, artinya model apa sih yang bisa kita lakukan supaya karantina itu bisa diterima dengan enak, kita pun petugas bisa memonitor dengan baik," katanya.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kronologi Pembakaran Sejumlah Bangunan di Waena Papua Menurut Polisi

Kronologi Pembakaran Sejumlah Bangunan di Waena Papua Menurut Polisi

Kejadian bermula ketika rombongan massa pengantar jenazah melintas di Lampu Merah Waena.

Baca Selengkapnya
Pemudik Diminta Tak Bawa Kendaraan Melebihi Kecepatan Maksimal, Ada Patroli Panduan Siap Mengawasi

Pemudik Diminta Tak Bawa Kendaraan Melebihi Kecepatan Maksimal, Ada Patroli Panduan Siap Mengawasi

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri meminta pemudik tidak membawa kendaraan di atas kecepatan yang telah ditetapkan.

Baca Selengkapnya
Komandan Polisi Panggil Perwira Muda Lulusan Akpol 2023, Ditanya Isi Tas Jawabannya Mengejutkan

Komandan Polisi Panggil Perwira Muda Lulusan Akpol 2023, Ditanya Isi Tas Jawabannya Mengejutkan

Saat disebut, isi tas sang perwira tersebut sontak membuat komandan kaget

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polri Bersiap Tugas di IKN, Gunakan Teknologi Sesuai Konsep Wilayah

Polri Bersiap Tugas di IKN, Gunakan Teknologi Sesuai Konsep Wilayah

Kehadiran polisi yang bertugas dengan menyesuaikan perkembangan teknologi diyakini dapat memaksimalkan pelayanan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Polisi Gencar Patroli Siber Antisipasi Serangan Hoaks Terkait Pemilu

Polisi Gencar Patroli Siber Antisipasi Serangan Hoaks Terkait Pemilu

Polisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
86.437 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan 2024, Pelanggar Didominasi Pemotor Tak Pakai Helm SNI

86.437 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan 2024, Pelanggar Didominasi Pemotor Tak Pakai Helm SNI

Polri mencatat pelanggar ditilang menual 73.064 pengendara dan 15.373 melalui sistem tilang elektronik atau ETLE.

Baca Selengkapnya
Kronologi Caleg di Banjarmasin Dianiaya Hingga Ditusuk, Pemicunya Dendam Bertahun-tahun

Kronologi Caleg di Banjarmasin Dianiaya Hingga Ditusuk, Pemicunya Dendam Bertahun-tahun

Polisi memastikan penganiayaan itu tak berkaitan dengan kontestasi politik yang sedang dijalani korban.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pengembala Kambing Jadi Tersangka Usai Melawan Pencuri

Kronologi Pengembala Kambing Jadi Tersangka Usai Melawan Pencuri

Malang betul nasib Muhyani, niat membela diri malah jadi tersangka

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter

Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.

Baca Selengkapnya