Polda Sulut blusukan kunjungi korban lakalantas di rumah sakit
Merdeka.com - Polda Sulawesi Utara melalui Direktorat Lalu Lintas, Senin (20/4), menggelar aksi blusukan ke rumah sakit, untuk mendoakan korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Kegiatan ini merupakan bagian dari penutupan operasi simpatik yang digelar selama 21 hari sejak awal bulan ini. Keluarga korban lakalantas menyatakan rasa terima kasih dan bersimpati dengan adanya aksi tersebut.
Aneke Sambuaga, orangtua salah satu korban bernama Alfons (15), yang ditemui di ruang Instalasi rawat inap (Irina) A mengaku senang dengan kunjungan yang dilakukan beberapa perwira polisi yang tergabung dalam Tim Doa tersebut.
"Saya tentu senang karena anak saya bisa didoakan. Baru kali ini ada kegiatan seperti ini dan mudah-mudahan bisa berlanjut terus," ujar Aneke yang berasal dari Desa Remboken, Minahasa kepada wartawan.
Dia pun tak lupa berterima kasih atas santunan perawatan sebesar Rp 10 juta yang diberikan oleh pihak Jasaraharja Manado dalam kunjungan tersebut.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Sulut Kombes Pol Stephen Napiun mengatakan, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas sehingga diharapkan dapat meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas di daerah ini.
"Masalah keselamatan kan merupakan hak asasi masyarakat jadi sudah selayaknya dilakukan pendekatan simpatik seperti ini," tambah dia.
Pantauan merdeka.com, beberapa petugas polisi dari Ditlantas Polda yang dipimpin oleh Kasat PJR AKBP Samsuri Anang bersama tim Jasaraharja Manado, menyusuri beberapa ruangan Rumah Sakit Prof Kandou Malalayang.
Tim ini terdiri dari beberapa pendoa lintas agama yang bertugas mendoakan korban sesuai agama masing-masing. Ruangan ICU dan Irina A merupakan dua lokasi yang disambangi tim gabungan. Selain mendoakan korban, tim juga memberikan paket berisi buah-buahan untuk korban.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua orangtua menjadi polisi, rupanya hal tersebut membuat sang buah hati turut meniru.
Baca SelengkapnyaIa membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saksi Y dan saksi W pun langsung memberikan pertolongan pertama kepada korban.
Baca SelengkapnyaDiduga pelaku juga melakukan kekerasan fisik terhadap korban
Baca SelengkapnyaPurnomo Polisi Baik di tengah kesibukannya melakukan aksi sosial sedang meluangkan waktu untuk liburan bersama keluarga di sebuah air terjun yang sejuk dan asri
Baca SelengkapnyaRumah Maxime Bouttier dipenuhi oleh pelayat yang menyampaikan duka cita atas kepergian Ibunda
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaSetelah melakukan perbuatan asusila tersebut, tersangka kembali membujuk korban untuk menginap di rumahnya.
Baca SelengkapnyaSukma atau akrab disapa Ujang, merupakan putra seorang polisi berpangkat Peltu
Baca Selengkapnya