PNS DLHK Diduga Peras Warga, Gubernur Riau: Merusak Citra Pemprov
Merdeka.com - Empat Pegawai Negari Sipil (PNS) dari Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DLHK) Riau terjaring Operasi Tangkap Tangan oleh polisi. PNS yang juga penyidik kehutanan itu diduga melakukan pemerasan sebesar Rp30 juta kepada pemilik alat berat.
Polisi menyebut, empat PNS di DLHK Riau itu menangkap alat berat di kawasan hutan produksi terbatas (HPT) Kabupaten Pelalawan.
Gubernur Riau Syamsuar berjanji akan menindak tegas keempat pegawai tersebut. Syamsuar tak ingin instansinya dikotori perbuatan yang melanggar hukum.
"Keempat pegawai DLHK Riau yang diduga melanggar hukum itu akan ditindak sesuai peraturan yang berlaku," kata Syamsuar kepada merdeka.com Kamis (21/7).
Syamsuar menyebut, keempat pegawai yang berwenang menjaga hutan di Riau itu membuat malu Pemprov Riau.
"Seharusnya mereka menjaga hutan bukan sebaliknya. Perbuatan melanggar hukum ini merusak citra pegawai DLHK," tegasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Riau mengagakan, keempat pelaku menangkap alat berat itu dengan alasan untuk penegakan hukum. Mereka terjring OTT oleh Polres Pelalawan pada Senin 18 Juli 2022 lalu.
Empat pelaku masing-masing berinisial MAG, HS, BT dan TS. Mereka sudah ditahan di Polres Pelalawan untuk penyidikan lebih lanjut.
Sunarto menjelaskan, dugaan pemerasan terjadi setelah penangkapan alat berat itu. Pelaku menawari kepada pemilik alat berat, untuk menyelesaikan kasus perambahan hutan itu di lokasi kejadian. Jika tidak, alat berat dibawa ke kantor DLHK Riau di Pekanbaru.
Kepada empat pelaku, korban memohon agar bisa dibantu. Pelaku setuju dan meminta untuk menyediakan uang Rp30 juta.
"Terjadi negosiasi sehingga turun menjadi Rp15 juta," jelas Sunarto.
Sebagai tanda jadi, korban menyerahkan uang Rp4 juta dan berjanji memenuhi keesokan harinya di sebuah warung.Setelah perjanjian itu, korban melapor ke Polres Pelalawan. Petugas melakukan penyelidikan dan mendatangi rumah makan tempat pertemuan.
"Setelah penyerahan atau terjadi pindah tangan uang, petugas langsung menangkap empat pelaku," ujar Sunarto.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta
Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaDipecat dari Polisi, Pemuda Ini jadi Pengedar Sabu di Riau Berujung Ditangkap BNN
FF ditangkap di sebuah kos-kosan di Jalan Dagang, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi.
Baca SelengkapnyaGubernur Kepulauan Riau Ansar Diperiksa Polisi Sebagai Saksi Kasus Dugaan Perekrutan Honorer
"Ada 13-14 pertanyaan lah. Pemeriksaan paling efektif sekitar 3 jam. Lamanya karena hanya berdiskusi perkembangan situasi," ujar Ansar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPU Tangerang Musnahkan Puluhan Ribu Surat Suara di H-1 Pemilu, Ini Penyebabnya
Surat suara untuk Capres Cawapres juga turut dibakar
Baca SelengkapnyaMenelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaCegah Kecurangan Pemilu, Cak Imin: Rakyat Turun Tangan untuk Mengawasi
"KPU harus mengawasi KPUD. Panwas mengawasi. Bawaslu mengawasi, rakyat turun tangan, gunakan kameramu untuk menjaga suara," kata dia.
Baca SelengkapnyaDPR RI Setujui Usulan Pemerintah soal Pilkada Hanya 1 Putaran
Ketua Baleg DPR RI, Supratman Andi Agtas menjelaskan pemenang Pilkada tak perlu memperoleh suara 50+1 seperti pada aturan Pilpres.
Baca SelengkapnyaCara Kombes Jeki Wujudkan Pemilu Damai dengan Ajak LAMR Pekanbaru Diskusi
Rombongan Kapolres disambut DPH LAMR Kota Pekanbaru Datuk Seri Muspidauan beserta para Datuk pengurus LAMR Kota Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaJarak ke TPS Jauh, Ratusan Warga di Daerah Sumut Ini Harus Nyoblos di Rohil di Riau
Langkah itu diambil agar warga tetap bisa menggunakan hak pilihnya.
Baca Selengkapnya