PLTU Celukan Bawang resmi beroperasi di Buleleng Bali
Merdeka.com - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang di Buleleng Bali akhirnya resmi beroperasi. Proyek yang menelan anggaran mencapai Rp 8 triliun lebih ini terletak di wilayah Pelabuhan Celukan Bawang Kabupaten Buleleng.
Diharapkan dengan adanya PLTU ini akan berdampak baik dengan kondisi pasokan listrik di Bali yang masih sangat terbatas.
Assisten Ekonomi Pembangunan Provinsi Bali, Ketut Widja mengatakan, di hadapan para pekerja yang ditugaskan di PLTU Celukan Bawang, menyebutkan bahwa Bali saat ini memiliki persediaan energi listrik sebesar 1300 MW. Diakuinya juga, dengan pesatnya perkembangan pembangunan di Pulau Bali, maka dalam waktu 10 tahun nanti, Bali masih memerlukan energi kelistrikan 2 kali lipat dari jumlah sekarang yakni, mencapai 3.000 MW.
"Yah Bali sangat masih memerlukan energi listrik dua kali lipat dari jumlah pasokan yang ada sekarang. Setidaknya dengan adanya PLTU di Celukan bawang ini, bisa membantu menambah pasokan yang ada," terang Ketut Widja, di hadapan puluhan pekerja PLTU Celukan Bawang.
Ironisnya, tanpa sadar Widja yang ceramah di depan pekerja saat itu lebih dari 10 menit, ternyata tidak ada yang mengerti apa yang disampaikan pejabat dari perwakilan provinsi Bali, ini. Dari pantauan di lokasi, kondisi ini memang sangat miris karena ternyata para pekerja yang mengenakan baju warna mirip Satpol PP ini seluruhnya warga asal negara Tiongkok. Bahkan ucapan dalam panggung juga menggunakan tulisan huruf Tiongkok.
Jadi apa yang diungkapkan Ketut Widja hanya lewat di telinga para pekerja ini.
Pada intinya, PLTU Celukan Bawang, Bali memiliki persediaan energi listrik sebesar 1300 MW. Dan, untuk diketahui, PLTU Celukan Bawang yang pengerjaannya hampir 2 tahun menelan biaya hampir mencapai Rp 8 triliun atau sekitar USD 700 juta yang diinvestasikan oleh China Huadian Engineering Co.Ltd (CHEC) sebagai pemegang saham mayoritas. Merryline Internasional Plt.Ltd (MIP) dan PT General Energy Bali. Maka, dengan beroperasinya PLTU Celukan Bawang, akan menyumbang 40 persen pasokan listrik dari jumlah energi listrik yang dibutuhkan Bali saat ini.
Dan untuk pembangkit listrik berbahan batubara ini, sudah memasok kebutuhan energy listrik ke jaringan Jawa-Bali sebesar 3X142 MW. Pasokan tersebut dihasilkan dari pembangkit Unit I, yang sudah mulai beroperasi pertengahan bulan Mei 2015. Sedangkan Unit II dan Unit III, juga sudah rampung pada bulan Juni. Sehingga, PLTU Celukan Bawang pada bulan Juli 2015 sudah resmi beroperasi penuh dengan kapasitas 426 MW.
Kabarnya dalam peresmian yang digelar kemarin sore ini dihadiri oleh, Assisten Ekonomi Pembangunan Provinsi Bali, Ketut Widja, Asisten II Setda Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Griastika, semua petinggi China Huadian termasuk Mr Ly Qing Kui, selaku pimpinan tertinggi China Huadian.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WNA Ngadu Kecopetan saat Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI, Reaksi Satpol PP Bikin Kesal
Menurutnya, Satpol PP hanya diberi tugas mengamankan jalannya acara
Baca SelengkapnyaPungutan Wisatawan Asing Resmi Diluncurkan Pemprov Bali
Pungutan ini akan digunakan untuk pelestarian budaya dan atasi masalah sampah.
Baca Selengkapnya3.743 Napi di Bali Masuk DPT, KPU Siapkan 18 TPS Khusus dalam Lapas dan Rutan
Ribuan narapidana yang berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) di Bali memiliki hak pilih saat Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengusaha Khawatir Kebijakan Bali Pungut Rp150.000 ke Turis Asing Ditiru Provinsi Lain
Alasan Pemprov Bali memberlakukan pungutan bagi wisman senilai Rp150.000, lantaran Pemprovnya merasa tidak mendapatkan pemasukan.
Baca Selengkapnya5 Pelaku Pengeroyokan hingga Tewas di Bali Ditangkap, Tersangka Mengaku Salah Sasaran
Kelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaPenembak WN Turki di Bali Ternyata Turis Meksiko, Motifnya Perampokan
Saat itu, tiga orang pelaku masuk ke vila sambil membawa senjata api kaliber 7,65.
Baca SelengkapnyaBelasan Satpol PP Garut Dukung Gibran Langgar Aturan Pemilu Tak Bisa Disanksi, Begini Penjelasan Bawaslu
Keputusan itu diambil setelah dilakukan rapat pleno yang dilakukan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Garut.
Baca Selengkapnya4 SPBU Ini Ketahuan Oplos Pertalite Pakai Pewarna Menyerupai Pertamax, Omzetnya Capai Rp2 M
Penyidik juga menyita bahan pewarna yang digunakan pelaku untuk mengubah warna Pertalite menjadi warna Pertamax.
Baca SelengkapnyaBawaslu Usut Satpol PP Garut Dukung Prabowo Gibran
Bawaslu memerlukan waktu lima hari guna melakukan penelusuran atas temuan tersebut.
Baca Selengkapnya