PLN akan cabut subsidi listrik pelanggan rumah tangga di Batam
Merdeka.com - Bright PLN Batam selaku anak perusahaan PT PLN (Persero) yang bertanggung jawab untuk suplai listrik di Batam, akan mencabut subsidi listrik untuk golongan menengah kategori pelanggan rumah tangga dan sosial.
Sekretaris Perusahaan Bright PLN Batam, Agus Subekti menyampaikan, tarif baru akan dimulai jelang ramadan tahun ini. Namun dia membantah langkah yang ditempuh adalah skema kenaikan tarif dasar listrik.
"Bukan menaikkan tarif, tapi mengurangi subsidi," katanya kepada wartawan di Batam, Kamis (26/5).
Dikatakannya juga, usulan untuk mencabut subsidi ini ternyata sudah diajukan sejak lama. Namun terkendala oleh adanya Pilgub dan Pilwako.
Jadi tarif dasar listrik di Batam yang berlaku adalah skema tahun 2015, sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Nomor 38 Tahun 2015.
Di tempat yang sama, ikut menguatkan pernyataan Agus, Kepala Departemen Komersial Tata Niaga Penjualan Tenaga Listrik Bright PLN Batam, Solider Sinaga menyampaikan bahwa subsidi untuk golongan bawah tidak terjadi perubahan tarif.
"Untuk golongan bawah itu menggunakan daya 2 dan 4 ampere. Subsidinya tidak dicabut, hanya golongan menengah saja," kata Solider Sinaga menegaskan kembali.
Namun keputusan soal skema perubahan tarif dasar listrik di Batam, belum mendapat persetujuan dari pemerintah setempat. PLN Batam lebih memilih pasif, sambil menunggu keputusan dari pemerintah untuk skema baru tersebut.
"Usulan sudah kita masukkan, saat ini kita hanya menunggu keputusan regulator (pemerintah) selaku pembuat keputusan," ungkapnya.
Padahal, tambah Solider, tarif dasar listrik di Batam jauh lebih kecil dibanding daerah lain, bahkan berbeda dengan daerah Belakang Padang yang masih dalam satu administratif pemkot Batam.
"Di Belakang Padang masyarakatnya sudah dikenakan tarif listrik normal (tarif persero)," kata Solider Sinaga lagi.
Jadi, lanjut Solider, sebenarnya tarif normal listrik sebesar Rp 1.353,45 per Kwh. Selama ini masyarakat golongan menengah yang menggunakan daya 6 ampere ke atas hanya dikenakan tarif sebesar Rp 941 dan untuk pengguna token Rp 1.002,6.
"Kita bukan rugi, PLN Batam hanya mengusulkan subsidi silang ditarik," ungkap Solider.
Berdasarkan data PLN, per bulan Maret 2016 jumlah pelanggan mereka mencapai 287.337 pelanggan. Pengguna terbesar di Batam adalah golongan menengah.
"Jumlah pelanggan golongan menengah sekitar 1.800-an, jadi pelanggan itulah yang akan dicabut subsidinya," ungkap Solider.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tarif Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, PLN Jamin Tak Ada Mati Lampu
Darmawan memastikan kesiapan PLN untuk menghadirkan listrik yang tetap andal dan terjangkau demi menjaga daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaNggak Mau Biaya Bulanan Membengkak? Begini Cara Menghemat Listrik di Rumah yang Bisa Ditiru
Cara mengurangi pengeluaran bulanan bisa dimulai dengan menghemat pemakaian energi listrik. Ini tipsnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran
Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Bakal Potong Anggaran Subsidi Listrik Tahun Ini
Kementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaSejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan
PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaPemerintah Resmi Terapkan Aturan Baru Tarif Efektif PPh 21, Begini Cara Memahaminya
Aturan baru mengenai tarif efektif PPh 21 ini berlaku mulai 1 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaMelihat Instalasi Pembangkit Listrik di Sleman, Menghemat Biaya Listrik hingga Rp1,8 Juta Per Tahun
Istalasi itu dibangun di sebuah rumah tua berusia 200 tahun
Baca SelengkapnyaTarif Listrik Tak Naik Hingga Maret 2024
Penyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan nonsubsidi dilakukan setiap tiga bulan mengacu pada perubahan terhadap realisasi parameter.
Baca SelengkapnyaPBNU Minta Satgas Pangan Bergerak Jaga Stabilitas Harga Beras Jelang Ramadan
PBNU meminta satgas Pangan Polri terus bergerak menjaga stabilitas harga beras di pasar, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Baca Selengkapnya