PKS minta Wa Ode buktikan soal tudingannya ke Anis
Merdeka.com - Wa Ode Nurhayati menyeret nama pimpinan DPR, Anis Matta, dalam kasus dugaan korupsi dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID). Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta Wa Ode membuktikan tudingannya itu.
"Itu kan cuma perkataan dia saja, kalau orang menuduh dalam Islam kan dosa sebaiknya Wa Ode buktikan tuduhannya," kata juru bicara PKS Mardhani Ali Sera, saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Kamis (26/4).
Anggota Komisi VII DPR ini menambahkan, Anis memang membidangi komisi yang berkaitan dengan perekonomian. Namun, dia memastikan bahwa Anis mengetahui jika ada yang salah dalam surat proyek PPID itu.
"Pak Anis kan nggak tahu kalau ada masalah itu. Setahu saya Wa Ode kesal karena apa yang dia inginkan tak terpenuhi," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, usai menjalani pemeriksaan di KPK pada hari Rabu (18/4) lalu Wa Ode menuding Anis dan dua pimpinan Badan Anggaran DPR, yakni Olly Dondokambey dan Tamsil Linrung, ikut terlibat dalam kasus yang membelitnya.
Anis matta adalah pimpinan DPR yang membidangi anggaran. Jadi seluruh prosedural anggaran dan pertimbangannya, tentu beliau yang harus bertanggung jawab," ujar Wa Ode saat itu.
Ditanya apakah Anis Matta ikut menikmati hasil korupsi dana PPID, Wa Ode mengaku tidak tahu.
"Saya tidak tahu siapa penerimanya, tapi lebih kepada penyalahgunaan sistemnya saja," tegasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban merupakan anak berusia tiga tahun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaMasa tenang Pemilu 2024 akan berlangsung mulai Minggu, 11 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKorban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaKejadian itu berawal ketika korban diajak keluar rumah oleh salah seorang pelaku inisial R yang juga merupakan teman korban.
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, awalnya warga mengira korban hanya terluka di bagian kaki karena banyak darah mengalir.
Baca Selengkapnya