PKB ke Risma: Daripada Marah-marah, Letakkan Saja Jabatannya
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, mengkritik gaya marah-marah Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma. Ia mengomentari sikap Risma yang meluapkan emosinya kepada pejabat bank BUMN saat kunjungan ke Jember terkait penyaluran bantuan sosial (Bansos).
Menurut Jazilul, gaya komunikasi Risma yang kerap memarahi anak buah tidak ada gunanya. Ia bilang, jika marah-marah terus sebaiknya Risma mundur dari jabatannya.
"Ya gak ada gunanya marah-marah lah. Kalau marah-marah terus kan mending mundur aja," ujar Jazilul kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (30/8).
Menurut Jazilul, gaya Risma tersebut menunjukkan bahwa tidak bisa bekerja. Ia menilai, Risma tidak bisa mengkoordinir anak buahnya.
"Artinya gak mampu bekerja, gak mampu mengkoordinir anak buahnya, semuanya orang melihat itu," ujarnya.
Risma dinilai sebaiknya melakukan koreksi di internal Kementerian Sosial. Bukan malah terus menunjukkan emosinya di publik.
"Oleh sebab itu yang dipentingkan hari ini koreksi yang di dalam, apa begitu," kata Jazilul.
"Kalau memang, saya gak meminta mundur ya. Ya daripada marah-marah terus kan mending gak marah-marah. Letakkan aja jabatannya," pungkas Wakil Ketua MPR RI ini.
Diberitakan, Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali terlihat marah-marah saat mengkritisi kinerja bawahan atau mitranya. Luapan amarah Risma itu terjadi saat ia menggelar rapat evaluasi dan pencocokan data penyaluran dana bantuan sosial dari pemerintah pusat kepada masyarakat miskin yang terdampak pandemi.
Rapat di gelar Risma bersama pejabat sebuah bank BUMN di salah satu hotel di Jember, di sela-sela kunjungan Risma ke Jember dan Lumajang. Turut hadir dalam rapat tersebut Bupati Jember, Hendy Siswanto beserta Wabup M.B. Firjaun Barlaman dan Kapolres Jember.
Risma memarahi pejabat sebuah bank BUMN karena dianggap tidak becus dan lambat dalam menyalurkan bantuan bagi masyarakat miskin terdampak pandemi.
"Tolonglah, diperbaiki ini kinerja ini bank. Kalau anda tidak sanggup, bilang saja. Segera saya ganti dengan yang lain," ujar Risma.
Kemarahan Risma itu terjadi, saat ia mengetahui bahwa dari data 8 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) di Jember, baru sebagian kecil saja yang sudah menerima pencairan.
"Kemarin, saya ke Bandung, 5 ribu (KPM yang belum menerima) itu sudah saya pikir tinggi sekali. Ini malah 8 ribu," tutur alumnus ITS ini.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Bayi Tertinggal di Rahim saat Melahirkan, Ibu di Bangkalan Laporkan Bidan ke Polisi
Kepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaKembali Diperiksa Kasus Pemerasan, SYL Bakal Dikonfrontir dengan Eks Anak Buah Firli Bahuri
Kembalinya SYL diperiksa, diketahui merupakan lanjutan dari pemeriksaan yang sudah dilakukan penyidik pada Kamis (11/1) kemarin.
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PO Rosalia Indah Terancam Kena Sanksi Jika Terbukti Sopir Berkendara 8 Jam Lebih
Menhub Budi Karya masih mendalami terkait kecelakaan maut itu.
Baca SelengkapnyaJeritan Hati Ibu Bayi yang Kritis di RSAB Harapan Kita Diduga karena Kelalaian Perawat, Cuma Dapat Minta Maaf dari Kepala Ruangan
Curhatan ibu bayi viral diduga jadi korban kelalaian pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaIstri Dilecehkan, Pria di Semarang Tikami Kakak Ipar
Adi Hermawan (25) gelap mata setelah mendapatkan kabar istrinya dilecehkan. Dia pulang ke rumah dan menikami pelaku yang masih ada hubungan saudara dengannya.
Baca SelengkapnyaLihat Baret Seperti Tempe, Komandan Razia Polisi Remaja yang Akan IBL 'Kau Jangan Ganteng Sendiri'
Begini momen komandan razia baret anak buahnya saat akan IBL. Sampai sebut tempe dan tak rapi.
Baca SelengkapnyaBikin Nangis, Kisah Pilu Kakek 80 Tahun Andalkan Jualan Kerupuk Demi Sambung Hidup Bareng Anak ODGJ
Kisah lansia 80 tahun rela berjualan kerupuk demi hidupi anak ODGJ ramai disorot warganet. Begini informasinya.
Baca SelengkapnyaSempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca Selengkapnya