PKB dorong pemerintah serius selesaikan masalah beras plastik
Merdeka.com - Anggota Komisi VI DPR Neng Emeh Marhamah mendesak pemerintah serius dalam mengawasi peredaran beras di Indonesia. Dia menyarankan agar setiap produk pangan ada label halal.
Untuk mewujudkan ini diperlukan kebijakan yang terintegrasi antara Kementerian Perdagangan, Kesehatan, dam Kepolisian. "Masalah beras plastik ini masalah serius, menimbulkan keresahan. Dalam rangka swasembada beras nasional. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan, yang pertama kesejahteraan petani, kedua berkaitan dengan perdagangan, ketiga keamanan konsumen," paparnya saat memberikan keterangan pers di kantor PKB, Jakarta, Minggu (24/5).
Neng Emeh menyarankan agar Kementerian Perdagangan menata pengelolaan dengan baik. Hal ini diperlukan agar masyarakat Indonesia bisa mengonsumsi makanan dengan aman dan baik.
Untuk mengontrol adanya peredaran barang-barang berbahaya, Neng Emeh mendorong adanya kebijakan yang terintegrasi dalam mengawasi keluar masuknya barang di Indonesia. "Kami mendorong agar ada kebijakan yang terintegrasi perdagangan, kesehatan, kepolisian dan pihak terkait. Juga diberikan label halal, karena Indonesia mayoritas Islam. Sehingga dapat memproteksi barang baik dari dalam maupun dari luar," tambahnya.
Sementara anggota Komisi III DPR Rohani mengatakan, Pemerintah Indonesia terlalu lama dalam menanggapi kasus berbahaya seperti beras plastik. "Fraksi PKB bisa secepatnya memanggil Kapolri untuk menindaklanjuti kasus yang menimbulkan keresahan. Kenapa lama menanggapi ini. Kami tahu beras itu bahan pokok dari berbagai kalangan. Harus segera ditindak lanjuti," ungkapnya.
Rohani berharap semua pihak gerak cepat. Sebab, persoalan beras plastik sangat serius karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beras Langka, Jokowi Perintahkan Bapanas Tambah Stok Beras Kemasan 5 Kg
Presiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca SelengkapnyaLusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur
Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaBeras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penerimaan Bea Cukai 2023 Tak Capai Target Gara-Gara Cukai Rokok Naik 10 Persen
"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaBeras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaTKN Pastikan Penerapan Pajak Karbon Segera Diterapkan Jika Prabowo-Gibran Menang Pilpres
Penundaan pajak karbon ini merupakan penundaan yang kesekian kali setelah pada akhir 2021
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Pupuk Langka Imbas Perang Ukraina-Rusia, Ganjar: Ada Sumber Bahan Pupuk Negara Lain
Ganjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan
Baca SelengkapnyaLuas Tanah Dikuasai Prabowo Subianto Setara 4 Kali Singapura
Sejatinya penguasaan lahan oleh Prabowo berawal dari akuisisi sebuah pabrik kertas.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca Selengkapnya