Pistol teroris tak meletus, Kapten Lasmito lolos dari maut
Merdeka.com - Ada kisah menarik di balik aksi pelumpuhan teroris di Jombang kemarin. Komandan Koramil Kapten Inf Lasmito, hidup mati berjibaku dengan teroris.
Aparat teritorial TNI AD melaksanakan perbantuan ke Polres Tuban untuk mengejar dan menangkap orang tak dikenal yang diduga teroris, Sabtu (9/4). Kapten Lasmito mendapatkan laporan dari masyarakat orang tak dikenal yang diduga teroris berada di kebun jagung masyarakat.
Mendapatkan laporan tersebut Kapten Lasmito didampingi 1 (satu) orang anggota Polres Tuban melakukan pengecekan di lokasi. Namun tiba-tiba muncul dari kebun satu orang tak dikenal yang diduga teroris menodongkan pistol ke arah muka Kapten Lasmito. Dia menarik picu, bermaksud untuk menembak, namun pistol yang digunakan pelaku tidak meletus.
Sadar kondisi tersebut, Danramil segera melawan hingga terjadi perkelahian satu lawan satu. Pada akhirnya Kapten Lasmito terpaksa melumpuhkan teroris tersebut dengan senjata laras panjang yang dibawanya.
Kejadian yang hampir menewaskan Danramil 0811/01 Kota tersebut berawal dari kejadian penembakan Pos Polisi Pereng Jenu oleh orang tak dikenal yang mengendarai mobil Terios warna putih nomor polisi H 9037 BZ. Seluruh aparat kepolisian terutama yang sedang bertugas patroli melaksanakan pengejaran ke arah timur yaitu dari arah Jepara menuju Tuban.
Tidak hanya mengerahkan patroli polisi namun jajaran Polres Tuban juga meminta bantuan Kodim 0811/Tuban untuk ikut menghadang dan mengejar mobil yang berisi penumpang bersenjata tersebut. Informasi awal yang didapat dari Polres Tuban, pengejaran tersebut dilakukan karena orang tak dikenal yang dimaksud diidentifikasi kelompok teroris.
Tepat di jalan Bogang Desa Beji Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban, mobil Terios tersebut berbalik arah dan berhenti karena mengetahui seluruh jalan sudah diadang oleh aparat TNI dan Polri. Seluruh penumpang termasuk sopir keluar dari mobil dan berusaha melarikan diri ke arah hutan Jati Peteng. Namun sebelum masuk ke hutan, orang tak dikenal tersebut sempat mengeluarkan tembakkan ke arah aparat.
Untuk menangkap orang tak dikenal yang dianggap berbahaya tersebut, aparat gabungan Kodim 0811/Tuban dan Polres Tuban selanjutnya melakukan pengejaran ke arah Hutan.
Keterlibatan Kodim 0811/Tuban kali ini adalah atas dasar perbantuan kepada Polres Tuban yang secara prosedur sudah dilaporkan dan mendapatkan ijin dari Danrem 082/CPY Kolonel Kav Gathut Setyo Utomo.
Mereka mengerahkan 4 (empat) orang yang sedang berjaga Makodim beserta Pasi Intel Kodim dan langsung dipimpin Dandim 0811/Tuban Letkol Inf Sarwo Supriyo untuk turun ke TKP. Begitupula jajaran Koramil yang berdekatan dengan TKP ikut dikerahkan untuk membantu membuat pagar betis menutup jalan pelolosan orang tak dikenal yang diduga adalah kelompok teroris.
Dandim 0811/Tuban Letkol Inf Sarwo Supriyo yang langsung memimpin anggotanya dalam perbantuan personel TNI kepada Polres Tuban membenarkan kejadian tersebut.
"Polres meminta bantuan dalam penanganan masalah ini, kami mengerahkan empat orang personel jaga dan sisanya adalah dari anggota Koramil diseputaran TKP untuk membuat pagar betis menutup akses para pelaku. Semua tugas perbantuan dilaksanakan sesuai aturan atas dasar permintaan dan sudah di setujui pimpinan dalam hal ini Danrem," ujar Letkol Inf. Sarwo Supriyo
Berkat kesigapan aparat Kepolisian dibantu dengan TNI, 6 orang yang diduga teroris dapat dilumpuhkan dan 1 (satu) orang berinisial ES (31 Tahun) asal Lamongan dapat ditangkap hidup-hidup.
Selain dapat mengamankan 1 (satu) unit mobil Terios warna putih Nomor polisi H9037 BZ, aparat gabungan TNI Polri juga mengamankan 6 (enam) pucuk pistol rakitan, munisi kaliber 9 mm berjumlah 42 (empat puluh dua) butir, munisi kaliber 38 mm 4 (empat) butir, 5 (lima) buah sangkur, 5 (lima) unit Hp Nokia, 1 (satu) unit HT dan berbagai perlengkapan lainnya yang akan digunakan untuk aksi teroris.
Sementara saat ini keenam jenasah tersangka diserahkan ke Polda Jawa Timur untuk dilakukan identifikasi dan diamankan di ruang jenasah RSUD Dr. Koesma Tuban.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terima Brevet Anti Teror Kehormatan. Begini aksinya bersenjata lengkap.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban tidak sadar jika dirinya telah kena peluru nyasar. Dia tengah tidur saat tertembak.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa menyimpulkan apakah proyektil tersebut dari senjata milik anggota Polri atau bukan. Ia juga belum bisa memastikan senpi jenis apa.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI asal Papua menodong pistol kepada komandan dan meminta duit, rekan-rekan TNI yang melihat kejadian tersebut pun hanya bisa tertawa.
Baca SelengkapnyaHasil olah TKP dilakukan polisi menemukan selongsong peluru diduga dari senjata api dimuntahkan pelaku di lokasi.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaKoleksi pistol itu sudah jadi kebiasaan Dito sejak kecil dari orangtuanya.
Baca Selengkapnya