Pintu Keluar Tol Elevated Diprediksi Macet, Polisi Siapkan Contraflow hingga One Way

Merdeka.com - Volume kendaraan diprediksi meningkat saat musim libur Natal dan tahun baru. Pihak kepolisian menyiapkan sejumlah langkah untuk mengurai arus lalu lintas di sejumlah titik, termasuk di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated atau Tol Layang Japek II.

Kapolda Jabar, Irjen Rudy Sufahriadi mengatakan, keberadaan jalan tol yang baru diresmikan presiden Joko Widodo itu berdampak positif pada kelancaran arus lalu lintas. Namun pada momen liburan, ia memprediksi tetap ada penumpukan karena volume kendaraannya meningkat, terutama menuju wilayah Jawa Barat.

"Pastinya dengan hari-hari yang lalu akan menolong membantu memperlancar, tapi kalau menumpuk lagi, macet tetap. Pasti akan ada titik tumpuk kita berusaha mengurai," katanya di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (19/12).

"Kemacetan ini tidak mudah mengurainya. Dengan bertambahnya jumlah mobil, pasti akan macet. Mudah-mudahan macetnya bisa terurai, mudah-mudahan kita bisa urai macetnya. Imbauan saya masyarakat bersabar," tambah Rudy.

Sementara itu, Dirlantas Polda Jabar, Kombes Eddy Djunaedi mengaku sudah menyiapkan antisipasi mengurai penumpukan di pintu tol, terutama di Japek. Salah satunya dengan sudah mendirikan pos pantau yang ada di km 48 jalur A dan di jalur B.

Ketika ada penumpukan, pihaknya langsung melakukan pengalihan arus di Karawang Barat begitu juga bila ada penumpukan di karawang timur, apabila nanti masih tidak terbendung kita menggunakan contraflow.

Ketika upaya itu belum berhasil, langkah yang akan diambil adalah memberlakukan one way di penggalan yang dianggap menjadi titik kemacetan. "Kemungkinan nanti ya mudah-mudahan kita lihat situasinya, situasional saja," katanya.

"Elevated kan tetap bagus mulai cikunir arah Jaya kan masih bagus memecah arus yang di sebelum di 41. Jadi mudah-mudahan saat masuk di wilayah kita ada pertemuan ada bottle neck tapi sudah bisa kita antisipasi," tambah Eddy.

Volume kendaraan yang melintas di Jawa Barat diprediksi meningkat 40 persen saat musim libur Natal dan tahun baru. Dari arah Jakarta, levated tol Jakarta-Cikampek (Japek) pun mengalami peningkatan signifikan.

Sedangkan, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat, Hery Antasari mengatakan bahwa peningkatan itu dipengaruhi pula oleh dengan kendaraan yang melintasi Jawa Barat menuju Jawa Tengah dari Jabodetabek.

"Kepadatan yang akan terjadi, peningkatan kendaraan yang akan terjadi merupakan setengahnya dari kepadatan yang terjadi saat musim mudik lebaran lalu. Ada beberapa yang jadi perhatian, di turunan tol elevated. Lalu, di wilayah tempat wisata, seperti puncak Bogor yang akan menggelar car free night pada akhir tahun nanti," terangnya.

Di lain pihak, ia pun fokus pada daerah rawan banjir dan longsor, khususnya di wilayah Subang, Garut hingga Pangandaran. Selain itu, pengendara diminta untuk meningkatkan kewaspadaan di jalur rawan kecelakaan. Yakni, Tol Cipularang KM 90-100, Cipali, Puncak Bogor, Tanjakan Emen di Subang, Cadaspangeran di Kabupaten Sumedang dan di sejumlah jalur alternatif dan rute menuju pantai selatan Jabar.

Selain imbauan dan prediksi, Dishub Jabar menyatakan bahwa 33 persen kendaraan umum tidak laik jalan. Angka itu didapatkan dari hasil ramp check yang sudah dilakukan sejak awal bulan Desember ini.

"Ya kami wajibkan perusahaan otobus melakukan perbaikan jika ingin melayani penumpang saat libur akhir tahun," katanya.

"Kami juga memastikan pemeriksaan kelaikan perahu untuk angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan sehingga siap melayani penumpang. Juga untuk angkutan kereta dan pesawat terbang," pungkas Hery.