Pimpinan KPK beri sinyal ada indikasi James Riady terlibat suap Meikarta
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menggeledah kediaman CEO Lippo Grup James Riady terkait kasus suap Meikarta. Menurut Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang dengan adanya pengeledahan di rumah James mengindikasikan penyidik mencium keterlibatan James di kasus Meikarta.
"Normatifnya begitu (ada kecurigaan penyidik) tetapi nanti kita lihat saja," kata Saut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/10).
Saut tidak mau mengungkap lebih lanjut terkait dugaan keterlibatan James Riady di kasus suap proyek Meikarta. Sebab, kata dia, itu adalah hal itu masuk dalam materi pemeriksaan.
"Enggak bisa disampaikan itu kan masuk materi nanti kita liat saja. Kalau ada perubahan tipikal KPK itukan kalau ada perubahan itu kan konferensi pers ya enggak. Kita kan berdebat dulu," ungkapnya.
Dia juga tidak bisa memastikan apakah benar James pernah bertemu langsung dengan Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin terkait pembangunan proyek Meikarta. Saut mengaku belum mendapatkan laporan lebih lanjut.
"Belum-belum saya belum terima laporan ya nanti kita tunggu ya. Yang jelas nanti kita akan kalau ada kemajuan kita akan laporkan media harus tau semua terbuka kok ya prosesnya nanti kita lihat," ucapnya.
Diketahui, KPK kembali melakukan rangkaian penggeledahan di sejumlah lokasi terkait kasus dugaan suap perizinan proyek pembangunan Meikarta, Kabupaten Bekasi. Kali ini, tim penyidik KPK menggeledah rumah CEO Lippo Group James Riady.
"Penyidik melanjutkan kegiatan tersebut tempat lain hingga pagi ini yaitu, rumah James Riady dan Apartemen Trivium Terrace," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Kamis (18/10).
Selain rumah James Riady, KPK juga menggeledah kantor Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, dan Dinas Pemadan Kebakaran Kabupaten Bekasi. Febri mengatakan, hingga kini, tim penyidik KPK masih menggeledah lima lokasi tersebut.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejagung Periksa Empat Direktur Perusahaan Sebagai Saksi Kasus Korupsi Jalur Kereta Api Medan
Empat direktur perusahaan itu diperiksa sebagai saksi untuk tujuh tersangka.
Baca SelengkapnyaDipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaRugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ibu Jubaedah Mekaarkan Senyum Di Desa Miskin
Ibu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.
Baca SelengkapnyaDiperiksa KPK, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Dicecar 10 Pertanyaan Terkait Dugaan Korupsi SYL
Arief Prasetyo Adi keluar dari Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan sekitar pukul 12.00 Wib
Baca SelengkapnyaPolisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bakal Akan Tutup 123 Perlintasan Sebidang, Ini Alasannya
Pemerintah akan menutup 123 titik perlintasan sebidang antara jalan raya dan jalur kereta api pada 2024.
Baca SelengkapnyaRugikan Negara Rp69,1 Miliar di Kasus Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dituntut 5 Tahun
aksa KPK juga membebankan Dudy dengan membayar uang pengganti.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Ungkap Keluarga Syahrul Yasin Limpo Terlibat Pengaturan Proyek di Kementan
Haris memastikan informasi keterlibatan keluarga SYL diperkuat dengan keterangan beberapa saksi yang sudah diperiksa dalam persidangan etik.
Baca Selengkapnya