Pimpin demo, Bambang DH tantang Mendagri

Merdeka.com - Wakil Wali Kota Surabaya, Bambang DH tidak takut ancaman sanksi Mendagri Gamawan Fauzi kepada kepala daerah yang memimpin aksi demonstrasi. Bambang DH tetap turun ke jalan memimpin aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Selasa (27/3).

"Saya harus menuruti kemauan rakyat. Bukan kemauan pemerintah. Mau dipecat sekarang atau besok silakan, saya tidak masalah," kata Bambang DH menantang.

Seperti yang terlihat saat aksi di Surabaya, Wakil Wali Kota Surabaya itu berorasi di atas truk bersama Wakil Ketua DPRD Surabaya Wisnu Sakti Buana. Duet Wisnu-Bambang menjadi motor penggerak semangat massa PDIP dalam menolak kenaikan harga BBM.

Ancaman Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Gamawan Fauzi tak menyurutkan Bambang DH untuk berada di barisan depan massa PDIP yang tengah berunjuk rasa di Gedung Grahadi, Kantor DPRD dan Kantor Wali Kota.

Bambang mengobarkan panji-panji perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai menyengsarakan rakyat. "Saya siap jika Mendagri mengambil tindakan tegas atas apa yang saya lakukan hari ini. Saya adalah pejabat yang dipilih rakyat dan harus menuruti kemauan rakyat," tegas Bambang DH usai menggelar aksi.

Menurutnya kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM ini akan membuat kesengsaraan rakyat. Sebab, agenda kenaikan BBM merupakan pesanan dari pihak asing.

"Jadi bukan berbicara subtansi kepentingan rakyat. Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh PDIP, seandainya BBM tidak naik, maka APBN tidak akan jebol," terang dia.

Seharusnya, lanjut dia, ada alternatif lain selain menaikkan BBM. "Kenaikan harga BBM per 1  April nanti, akan menjadi bensin campur. Campurannya ya penderitaan rakyat," ujar Bambang.