Pilot dan pesawat asing dilepas setelah lengkapi dokumen
Merdeka.com - Otoritas Indonesia akhirnya membebaskan Heinz Peier (65), pilot asing yang dipaksa turun di Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo, Medan. Laki-laki warga negara Swiss itu dibiarkan terbang bersama pesawatnya, Minggu (13/4).
Pantauan wartawan, Heinz dibantu petugas mempersiapkan pesawat Swearingen SX 300 sejak pagi. Mereka juga mengisi 1 drum avgas yang dibeli dari Pertamina.
Pesawat Swearingen SX 300 yang dipiloti Heinz Peier lepas landas dari runway Lanud Soewondo sekitar pukul 9.45 WIB. Dia terbang menuju Bandara Seletar, Singapura.
Heinz Peier dilepas setelah menjalani sejumlah proses, termasuk yang terkait dengan urusan diplomatik, keimigrasian dan administrasi bandara. Dia sempat menjalani pemeriksaan kesehatan dan menandatangani sejumlah dokumen di dalam terminal VIP bekas Bandara Polonia.
Kepala Dinas Logistik Lanud Soewondo yang ditunjuk sebagai Wakil Sementara (WS) Komandan Lanud Soewondo, Letkol Tek Yani Prasetyo, memaparkan bahwa Heinz dibenarkan terbang karena sudah mengurus semua dokumen yang diperlukan. Izin yang dilengkapi di antaranya dari Kemenhub maupun Kemenlu. Dia juga sudah membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya.
"Karena dia telah mengurus perizinan dan memenuhi kewajibannya kepada negara, sesuai perintah, kami membolehkannya terbang," jelasnya.
Yani memaparkan, pihaknya sudah memeriksa Heinz sejak dipaksa mendarat di Lanud Soewondo, Kamis (10/4). Dari proses itu, laki-laki yang mengaku pensiunan pilot sipil itu diketahui berencana keliling dunia. Penyidik pun memastikan tidak ada hal yang membahayakan dari aktivitasnya.
"Sebenarnya dia (Heinz) juga dijadwalkan singgah di Bandara Kualanamu, tapi seharusnya pekan depan, karena vendornya masih mengurus dokumen perizinan. Namun, dia langsung terbang ke sini, dengan harapan izinnya rampung saat dia sampai," jelas Yani.
Seperti diberitakan, 2 unit pesawat F-16 memaksa turun pesawat Swearingen SX 300 yang memasuki wilayah udara Indonesia di sekitar pantai barat Pulau Sumatera, Kamis (10/4) siang. Pesawat dipiloti Heinz Peier pun harus landing di Lanud Soewondo, Medan. Setelah mendarat pesawat itu dikepung petugas bersenjata lengkap, termasuk puluhan personel Pasukan Khas TNI AU.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya
Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaJepang Jadi Negara Kelima Capai Bulan, Pesawat Alami Kendala Sesaat Setelah Mendarat
Jepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
6 Pesawat Jet Tertua di Dunia dalam Sejarah yang Hingga Kini Masih Beroperasi
Meskipun bertahun-tahun berdinas, jet tempur tertua masih aktif, menunjukkan daya tahan dan relevansinya.
Baca SelengkapnyaPolri Ungkap Negosiasi Bebaskan Pilot Susi Air Alot, Bupati Nyaris Mati karena Helikopter Ditembak KKB
Hampir satu tahun pilot Susi Air disandera KKB Papua.
Baca SelengkapnyaDua Pelajar Diduga Pelaku Penembakan Pesawat di Dekai Ditangkap, Anggota KKB?
Polisi menangkap dua pelajar berinisial MH dan GB atau GE
Baca SelengkapnyaJangan Panik, Lakukan Hal Ini Jika Tertinggal Pesawat saat Mudik Lebaran
Maskapai memiliki kebijakan yang bebeda terhadap penumpang yang tertinggal pesawat, ketahuilah hak Anda untuk menerima kompensasi.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Pilot Susi Air Dimunculkan OPM, Bicara Dikawal Pasukan Bersenjata
Kapten Philips dikelilingi pasukan OPM bersenjata lengkap berbicara di video berdurasi satu menit 43 detik
Baca SelengkapnyaSejarah 1 Januari 1945: Jerman Melancarkan Operasi Bodenplatte untuk Lumpuhkan Kekuatan Udara Sekutu
Operasi Bodenplatte adalah upaya Luftwaffe untuk melumpuhkan kekuatan udara Sekutu selama Perang Dunia II.
Baca Selengkapnya